Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Simulakra Mata Mantan

21 Februari 2017   08:45 Diperbarui: 25 Februari 2017   22:00 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku pingsan?”

Wajah pemilik suara lembut hanya tersenyum. Tatapanya begitu hangat, cemasnya lenyap.

Aku melihat mata yang teduh dan lapang. Mata penuh tulus peduli menyelamatkan ketika seluruh dunia meletakkan aku di kategori jiwa-jiwa yang wajib dijauhi.

Mata yang menyandera mataku untuk selalu butuh.  

***

 “Haaaa!”

Tepukan dengan niat mengagetkan tiba di belakang pundakku. Aku membalik tubuh dan tersenyum.

“Maaf ya, kamu jadi harus menunggu.”

“Gak kok, guru matematika tadi memang gak masuk, tapi aku baru keluar kelas lima menit sebelum bel.”

“Oh. Jadi PR-nya belum dikumpul dong?”

“Mungkin besok.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun