Mohon tunggu...
Try Indah F
Try Indah F Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi:)

Enjoy Everyone:))

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negosiasi sebagai Alternatif Penyelesaian Konflik

21 Oktober 2021   20:10 Diperbarui: 21 Oktober 2021   20:36 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik dan Negosiasi (sumber: freepik.com)

Menurut James W. Vander Zanden

Konflik dianggap sebagai pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan. Tujuannya untuk menetralkan, merugikan bahkan menyisihkan lawan mereka.

Jadi, dapat disimpulkan dalam interaksi manusia kerap sekali ditemukan konflik dengan penyebab yang bermacam-macam. Bagaimana tidak? Isi pikiran dan pandangan manusia antara satu sama lain jelas berbeda. Namun, sebuah konflik di perusahaan maupun di lingkungan masyarakat tidak selamanya menyeramkan. 

Dengan penanganan yang tepat, konflik dapat menjadi pemicu perubahan dan ide dalam berinovasi bahkan hubungan kerja dapat menjadi lebih harmonis.

Latar Belakang Terjadinya Konflik

Ada dua faktor yang menjadi penyebab konflik, yaitu kemajemukan horizontal dan kemajemukan vertikal. Kemajemukan horizontal diartikan sebagai struktur majemuk di masyarakat yang dapat mengakibatkan konflik seperti perbedaan agama, ras, dan suku. Untuk kemajemukan vertikal seperti perbedaan jabatan, status sosial dan kekayaan.

Selain kedua faktor diatas, terdapat 4 kategori latar belakang terjadinya konflik berdasarkan jenis perbedaannya.

1. Perbedaan Individual

Tidak ada dua orang yang memiliki sikap, sifat, cita-cita, dan minat yang sama. Begitupun dengan perbedaan pendirian, mindset bahkan perasaan seseorang dalam masyarakat juga tidak sama. Hal tersebut kerap berpotensi menimbulkan perselisihan apabila terdapat pemikiran atau sudut pandang yang berbeda.

2. Perbedaan Kebudayaan

Perbedaan ini dapat memengaruhi pola pikir dan tingkah laku seseorang. Tidak jarang dua orang yang berasal dari dua kebudayaan berbeda terlibat dalam konflik akibat perbedaan nilai dan cara pandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun