1. Penentuan harga transfer atas dasar biaya ( Cost Based-Transfer pricing),Â
Mayoritas suatu perusahaan multinasional menggunakan transaksi transfer pricing atas dasar biaya (Cost Based), hanya saja yang menjadi permasalahan adalah banyaknya definisi dari biaya (cost) yang dapat digunakan. beberapa dari perusahaan multinasional telah menggunakan biaya variabel dan beberapa juga telah menggunakan biaya penuh, atau mungkin sebagian besar perusahaan multinasional menggunakan dasar biaya standar serta yang lainnya menggunakan biaya yang aktual.Â
Biaya standar (standar cost) merupakan biaya dasar yang sering digunakan didalam transaksi transfer pricing, karena jika melalui pendekatan biaya aktual (actual Cost), maka dikhawatirkan akan ada ketidakefisienan dalam proses produksi yang mungkin akan terjadi pada divisi penjual kepada divisi pembeli sehingga nilai atau harga yang dihasilkan tidak sesuai dengan keadaan.
2. Pentuan harga transfer atas dasar harga pasar (market based-transfer pricing) danÂ
Jika suatu barang atau jasa ditransfer antar divisi atau antar perusahaan dalam grup perusahaan multinasional yang mempunyai harga pasar, maka dasar yang adil pada umumnya adalah harga pasar, terutama jika dilihat dari sudut pengukuran kinerja perusahaan. untuk mementukan Harga pasar dapat diperoleh dari daftar suatu harga yang dipublikasikan untuk produk barang atau jasa yang sejenis dengan produk atau jasa yang ditransfer atau didapat dari suatu harga yang dibebankan oleh setiap divisi yang memproduksi jika divisi tersebut menjual barang atau jasa kepada pihak luar,
3. Negosiasi (negotiated transfer pricing).
Dalam menentukan suatu harga transfer yang berdasarkan negosiasi, maka setiap divisi atau perusahaan dalam grup perusahaan multinasional harus memiliki komitmen otonomi atau komitmen desentralisasi, jadi setiap manajer akan melakukan proses negosiasi apabila akan dilakukan traksaksi transfer barang atau jasa. Dalam proses nnegosiasi maka para manajer-manajer harus selalu memperhatikan biaya produksi dan harga pasar, dan mereka harus memiliki ilmu pengetahuan yang bagus tentang keinginan suatu perusahaan secara keseluruhan.
Menurut ilmu manajemen, bahwa transfer pricing akan mampu memberikan suatu hasil yang maksimal jika Prerequisite condition dapat terpenuhi. Menurut Robert Anthony & Vijay Govindarajan (2006) seorang pakar manajemen, beberapa kondisi yang mesti dipenuhi diantaranya:
- Competent people, yaitu orang yang mempunyai kompeten dan memenuhi kualifikasi yang menyangkut pelaksana dan pembuat kebijakan transfer pricing.
- Good Atmosphere, artinya bahwa setiap perusahaan tetap memperhitungkan sebuah faktor profitability sebagai proses dalam pertimbangan dan tujuan yang penting karena menyangkut suatu kondisi baik dari pihak intern maupun ekstern perusahaan untuk mendukung kebijakan transfer pricing.