Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (78): Memancing Keributan

1 Oktober 2024   06:31 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:50 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu tidak tidur?" tanya Arum yang ketika itu berbaring di bawah pohon. Ia hampir tidak percaya orang bisa tidur sambil duduk.

"Aku sudah istirahat dengan meditasi!" jawab Lintang. Ia kemudian menjelaskan lebih dalam mengenai pernafasan dan meditasi.

Sekarang Arum baru mengerti bahwa peredaran darah erat sekali hubungannya dengan pernapasan dan bahwa pernapasan menjadi sumber dari tenaga dalam di tubuh manusia. Asyik sekali ia medengar penuturan Lintang dan mulai banyaklah hal-hal menarik yang ia ketahui, terutama pengertian tentang keadaan tubuh yang berhubungan dengan cara pengobatan mandiri.

"Kanda, kamu sebetulnya lebih suka dipanggil Lintang atau Gembul?"

"Aku lebih suka dipanggil Gembul!"

Tentu Arum merasa itu semacam sindiran, "Alasannya?"

Lintang menatap wajah ayu itu dan mulai mengemukakan alasannya, "Karena Gembul itu nama pemberian orang yang paling aku cintai di dunia ini!"

"Bukankah Lintang itu nama pemberian orang tuamu?"

"Memang benar, tapi aku tidak pernah mendengar mereka memanggilku dengan nama itu. Aku mendengar panggilan Lintang dari mulut orang-orang yang justru menyiksaku! Itulah kenapa aku lebih suka dipanggil Gembul! Gembul membuat aku merasa menjadi manusia baru!"

"Setiap aku ingat cerita masa kecilmu, aku selalu ingin menangis!"

"Sayang.., ada kebaikan dalam setiap penggalan takdir. Hidup itu berputar bagai roda, ada kalanya di atas, dan ada kalanya di bawah. Kebaikan saat di bawah, itu lebih banyak daripada saat di atas. Kebaikan di saat susah, itu lebih besar daripada di saat gembira. Kebaikan di saat gagal, lebih indah daripada di saat sukses. Sehingga banyak orang-orang besar, lahir dari kegagalan. Banyak orang-orang hebat, bangkit dari keterpurukan. Orang bijak bisa ambil pelajaran dari setiap penggalan takdir!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun