"Aku juga mencintaimu Lintang!" Tiba-tiba Arum melepaskan diri dari pelukan, memegang kedua tangan Lintang, lalu tersenyum dengan pipi kembali basah. Arum menyusut tangisnya dan dengan cekatan lalu membungkus beberapa pakaian untuk Lintang. "Semoga kamu nantinya masih bersedia memakai pakaian ini!"
"Aku pasti menyukai apa pun pemberiamu!"
Setelah selesai, Arum mengambil sehelai sapu tangan merah jambu dari almari baju dan diberikannya kepada Lintang. Di atas selembar sapu tangan sutera itu ternyata ada tulisan, di tulis dengan huruf-huruf Jawa memakai benang emas yang disulam indah.
Lintang menunduk malu dan berkata, "Apa tulisannya? Maaf aku tidak bisa membaca, Arum!"
Arum kemudian membacakannya,
"Kuikuti jejak bayang-bayangmu
yang hanyut terseret sang bayu
membawamu mengembara jauh,
masihkah engkau ada di dunia,
ataukah telah pergi ke nirwana?
Duhai dermaga cinta,