Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (68): Berkah Sekaligus Bencana

17 September 2024   06:18 Diperbarui: 17 September 2024   06:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Konon dia adalah satu-satunya murid perempuan Nini Jailangnak Si Nenek Siluman!" jawab Cak Japa , "Cara berpakaian mereka pun mirip! Hanya beda warna!"

Selama ini Arum belum pernah bertemu dengan Nini Jailangnak, tapi ia sudah sering mendengar akan sepak terjang Nenek Siluman itu. "Tapi anehnya..!" Ia agak ragu untuk melanjutkan kata-katanya.

"Apanya yang aneh?" tanya Cak Japa.

"Anehnya, Iblis Betina itu sepertinya nurut sama Alya, Cak. Dia pergi begitu saja setelah Alya menyuruhnya pergi!"

"Dik Arum, ini jangan diceritakan ke orang lain. Ini hanya untuk kita berdua saja. Mungkin sebetulnya Iblis Betina itu hendak menculik Alya, tapi ia tidak berani, atau lebih tepatnya tidak mampu!"

Arum menunjukan wajah keheranan, "Tidak mampu? Kenapa?"

"Alya itu sejak usia satu tahun, dia diikuti harimau gaib!" sambung Cak Japa, "Menurut dia harimau itu peliharaan Mbah Kucing. Itulah kenapa kadang-kadang dia seperti orang sedang menghitung sesuatu yang tidak tampak, dan ketika ditanya katanya menghitung harimau. Dia bilang harimau-harimau itu kadang pergi bermain dan dia menghitungnya lagi ketika mereka pulang. Dia memberi nama-nama mereka. Waktu saya tanya memang ada berapa jumlahnya, jawabnya ada tujuh belas!"

"Pantesan!" gumam Arum kagum. "Dia anak ajaib!"

Istri Cak Japa, Larasati, diikuti Alya muncul di ruang tamu dengan membawa nampan berisi getuk. "Silakan Dik Arum, ini buatan sendiri!"

"Terima kasih, Mbak Asih! Kok repot-repot!"

"Tapi belakangan aku dengar banyak pendekar-pendekar bermunculan di kota ini!" kata Imam langgar itu mencoba mengalihkan topik mengenai putrinya, "Di antara mereka ada yang terang-terangan mengatakan niatnya untuk mendapatkan kitab sakti yang disimpan oleh suamimu. Ada juga yang ingin mendapatkan pedang pusaka Mpu Naga!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun