Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (54): Merawat Dendam Kesumat

1 September 2024   11:19 Diperbarui: 2 September 2024   04:52 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Saya Topo, Mbah. Dulu saya sudah pernah ke sini!" kata Topo hati-hati. "Saya datang lagi karena pelet Mbah sepertinya sudah tidak manjur lagi, karena sekarang gadis itu menolak saya!"

Lelaki tua yang memiliki wajah mengerikan dengan sorot mata merah itu membiarkan rambut dan jenggotnya memanjang hingga menyentuh lantai. Ia memakai baju dan ikat kepala berwarna hitam, sangat kontras dengan rambut dan jenggotnya yang telah memutih.

Untuk beberapa saat suasana begitu hening. Mbah Myang duduk bersila sambil memejamkan mata, dan beberapa kali hanya meludah. Ia memang suka meludah dan kentut sembarangan. "Rupanya gadis itu pernah dipelet lebih dulu oleh lelaki lain!" kata orang tua itu dengan suara parau memecah keheningan.

Topo cukup kaget mendengarnya, meskipun ia tidak begitu saja mempercayainya. "Apakah lelaki itu bernama Tulus?"

"Saya tidak bisa melacak namanya. Tapi ada beberapa orang yang sudah pernah mencoba memeletnya!"

'Jika Tulus memelet Ajeng, kenapa dia menikah dengan Arum?'

"Dan rupanya belakangan ini ada kyai yang merusak pengaruh sihirku!" sambung dukun tua itu, "Ini yang membuat gadis itu menolakmu!"

"Siapa nama kyai itu, Mbah?"

"Saya tidak bisa melacak nama dan tempatnya!"

"Apakah saya masih punya peluang untuk mendapatkan gadis itu, Mbah?"

"Tentu saja! Asal Ki sanak bisa mendapatkan rambut dan barang pribadinya? Karena syarat itu akan mempermudah proses pelet ini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun