Ricky tidak menemukan jalan keluar lain kecuali terpaksa menyingkirkan anak durhaka itu. Kehilangan satu anak lebih baik daripada mengorbankan semua anggota keluarga.
Sesampainya di rumah, Ricky mendapati beberapa karyawan berkumpul di teras. Istri dan para pembantunya menangis di ruang tamu. Ia pun pura-pura kaget dan bertanya, "Ada apa ini, Ma?"
"Pa, anak kita mati!" jerit istrinya. "Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba mati!"
"Ya Tuhan, Surya!" seru Ricky menyusul istrinya menangis tersedu-sedu.
"Bukan Surya, Pa, tapi Candra dan Lintang!"
"Apa? Gak mungkin!"
***
Ricky langsung kembali meluncur ke tempat Mbah Gering. "Mbah, kamu salah sasaran!" protesnya dengan nada tinggi.
"Apa katamu?"
"Yang mati bukan Surya, tapi kedua anakku yang lain! Kamu harus tanggung jawab!" bentaknya disela tangis. "Kamu salah sasaran!"
"Kamu jangan sembarangan kalau ngomong! Santetku tidak pernah salah!"