Perjalanan dalam kehidupan ini merupakan proses perjuangan untuk mengenali diri sendiri. Mengenal diri sendiri adalah salah satu kegiatan yang sangat penting, sebab itu merupakan kunci untuk mengenal Allah, Tuhan semesta alam.
Pengetahuan yang paling mendasar adalah ketika seseorang bisa menjawab pertanyaan 'Siapa aku?', 'Dari mana aku datang?', dan 'Ke mana aku akan pergi?' Hal itu dilakukan dengan tujuan agar timbul kesadaran bahwa tanpa Allah maka tidak ada sesuatu yang lain. Hanya ada Allah. Sebuah kesadaran yang membuat manusia akan senantiasa berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Selanjutnya adalah muhasabah diri, yakni tindakan mengoreksi dan merenungi kembali perbuatan yang telah dilakukan. Setelah itu timbul pengakuan dalam diri bahwa kita sejatinya lemah dan tak berdaya. Segala daya hanya milik Allah semata.
Yang terjadi berikutnya adalah bersyukur, sebab memahami bahwa segala sesuatu yang dimiliki berasal dari Allah, sehingga tidak akan meremehkan sekecil apa pun anugerah yang telah dinikmati.
Baik dan buruk perjalanan hidup adalah sebuah pilihan, sesuai kecenderungan sifat dasar manusia. Setiap perbuatan akan menjadi sebuah sebab yang pasti akan muncul di waktu mendatang.
"Jalani kehidupan yang positif, agar timbunan karma ke depan juga jadi lebih baik! Jika timbunan karma itu buruk, maka hasilnya adalah penderitaan!" pungkas Eyang Dhara. "Apa kamu paham, Japa?"
"Maaf, saya belum paham eyang!"
"Tidak apa-apa. Masih banyak waktu untuk bisa memahaminya!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H