Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (9): Penempahan Jiwa Raga

14 Juni 2024   19:58 Diperbarui: 16 Juni 2024   11:01 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya!"

Mereka berdua kemudian makan besama, dari alas daun pisang yang sama.

***

Dibawah gemblengan gurunya Ki Hanuraga, ia banyak ditempah mengenai ilmu keprajuritan. Hidup disiplin sebagai seorang prajurit mungkin hal baru baginya, tetapi gemar belajar dan kerja keras adalah nafas hidupnya sejak kecil. Itulah kenapa ia selalu tampak menonjol di antara prajurit-prajurit lainnya.

Seringkali di saat semua orang istirahat kelelahan, Gajah Mada masih tampak berlatih menghafal jurus-jurus baru. Lengan bajunya tergulung dan ikat pinggangnya dikencangkan, lalu mulai mengulang-ulang semua gerakan. Memang berkat belajar keras, gerakan-gerakannya menjadi semakin gesit dan bertenaga.

Ki Hanuraga pun selalu bersemangat memberi petunjuk-petunjuk yang selalu didengar dan dipatuhi oleh pemuda Mada itu dengan penuh perhatian. Sekalipun ia telah mempelajari jurus itu lebih dari setengah tahun, namun hanya beberapa belas jurus yang mampu dilakukan dengan baik, karena satu jurus saja mempunyai pecahan demikian banyak dan hebat. Dari penjelasan sang guru, dapat disimpulkan betapa sulit dan rumitnya ilmu Silat Benteng Naga, yang sebetulnya merupakan puncak ilmu tertinggi buat pasukan elit Majapahit.

Sehabis latihan, Ki Hanuraga berkata, "Gerakan yang ke tujuh sampai yang ke sebelas masih kurang sempurna. Untuk jurus satu sampai enam sudah lumayan. Tetapi selebihnya, dari jurus ke dua belas dan berikutnya, masih butuh banyak latihan, sangat jauh untuk dapat disebut lumayan!"

"Baik, Guru!" jawab Gajah Mada dan bersiap untuk mengulang lagi dari awal.

"Kamu tidak istirahat dulu?"

"Tidak, Guru!"

Sambil menggeleng-gelengkan kepala Ki Hanuraga berpesan, "Oh iya, gerak-gerakkanlah jari tanganmu karena gerakan-gerakan itu sangat penting dalam mengecoh lawan dan dapat menyembunyikan maksud arah serangan kita yang sesungguhnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun