Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Reuni

29 Mei 2024   06:38 Diperbarui: 14 Juni 2024   10:49 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

"Kami mencari teman yang bernama Suyono. Setelah bertanya berkali-kali, akhirnya ada warga yang tahu, Suyono yang memiliki ciri-ciri seperti yang kami utarakan. Juga dulu pernah sekolah di Jombang dan berusia sama dengan kami. Kemudian dia menunjukan rumah ini! Maaf, ternyata kami salah!" Aku dan Anto jelas kebingungan. Salah tingkah.

"Sampean dulu sekolah di SMA mana?" tanya Anto.

"Saya sekolah di STM!"

Semakin jelas. Dia bukan Suyono yang kami cari. "Maaf, apa kira-kira ada orang lain yang bernama Suyono di desa ini?"

"Kalau Suyono yang sekolah di Jombang ya memang cuma saya! Tidak ada lagi!"

Aneh. Padahal dulu rasanya pernah datang ke rumah itu. pohon bambunya juga masih sama. Tapi kenapa sekarang yang ada Suyono lain, yang sama sekali tidak kami kenal.

Kami sekali lagi minta maaf dan berpamitan pulang. Sepanjang perjalanan aku dan Anto tidak berhenti membahas keanehan itu.

Malam harinya, Ketika hendak tidur, handphoneku berbunyi. Muncul nomor asing. Sedikit malas kuangkat. "Halo!"

"Halo, Han! Aku Yono! Ayo reuni?" Suara lelaki yang mengaku bernama Yono, terdengar pelan seperti dari kejauhan.

"Hai Yon! Jiangkrik kamu!" Tiba-tiba sinyal hilang. "Halo! Halo" panggilku berkali-kali. Terpikir olehku dari mana Yono bisa tahu nomorku, juga tahu kalau akan ada reuni. Pasti ada teman lain yang sudah berhasil menghubunginya.

Aku cukup merasa senang karena akhirnya ada harapan bisa ketemu teman lama unik itu. Aku coba tilpun balik. Tapi tidak berhasil menemukan nomor yang baru saja menelepon tadi. Nomor panggilan itu tidak tersimpan di memori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun