Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Jangan Mengukir Pelangi, Sayang!

25 Februari 2021   13:38 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://paintingandframe.com/prints/vladimir_kush_the_rainbow-78384.html

Citra tertarik. Perlahan-lahan gadis manis itu membuka lipatan bon dan kemudian membacanya. Dahinya berkerut, kepalanya kadang-kadang bergedik ke kiri dan ke kanan. Bibirnya yang cemberut perlahan-lahan berubah menjadi senyuman.

Selesai membaca, Citra memandang Wahyu sambil tersenyum malu-malu.

"Aku....!"

Citra tidak jadi melanjutkan kata-katanya tetapi cepat-cepat menggandeng tangan Wahyu dan menariknya keluar dari Pelangi Ice-Cream.

"Aku keras kepala ya?" bisik Citra di tengah jalan.

Wahyu mengangguk. "Tetapi aku sayang padamu!"

"Aku juga!" desis Citra.

Sementara itu, kertas yang mengubah perangai Citra, tersimpan aman di tas gadis manis itu.

Pelangi,
Sialan engkau!
Kalau bukan gara-garamu,
Tidak mungkin sayangku marah-marah!
Sekarang, lewat kertas ini,
Engkau harus membantuku menyampaikan maafku.
Aku kan tidak mungkin membiarkan engkau merebut dia?
Juga tidak mungkin, kubiarkan
Citra mengukir dirimu, sementara hatiku tidak!
Akan kubisikkan keras-keras padanya:
Jangan mengukir Pelangi, sayang!
Tetapi ukirlah kasih sayang kita berdua dalam hatimu!
Sekarang, dan selama-lamanya. Amin!

Sajak tidak karuan inilah, sajak yang oleh Wahyu dikatakan sebagai hasil pemikiran kilat seorang calon sastrawan besar, yang mampu mengubah suasana hati Citra. Mungkin bait yang terakhir, yang persis seperti kalimat doa yang mempunyai tuah hebat! Mungkin saja! Yang jelas, tak eorang pun dari keduanya yang mampu mengukir pelangi, kecuali pelangi di hati mereka masing-masing. (R-SDA-25022021 -- 087853451949)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun