Jangan Mengukir Pelangi, Sayang!
Tri Budhi Sastrio
Cinta masa remaja memang bak pelangi
Indah mempesona meskipun nun jauh disana!
Semua remaja semoga selalu diberkati
Sehingga mereka berhasil
Meniti tangga pelangi kebahagiaan!
Setahun berpacaran mungkin bukan hal yang luar biasa. Mengenal pribadi seseorang kadang-kadang cuma diperlukan beberapa saat. Meskipun ada juga, walaupun jarang terjadi, setelah berkumpul berpuluh tahun ternyata belum cukup juga untuk mengenal jiwa dan pribadi seseorang.
Bagi Wahyu dan Citra, setahun ternyata sudah cukup. Wahyu merasa dirinya telah mengenal Citra luar dalam. Begitu juga dengan Citra. Citra merasa seluruh isi hati Wahyu terbeber jelas di depannya.
Rahasia apa di hati Wahyu yang dia tidak tahu? Semuanya tahu! Bahkan ketika Wahyu mencuri uang kakeknya seminggu yang lalu, Wahyu menceritakan pada dirinya.
"Untuk apa kau curi uang itu?" tanya Citra waktu itu.
"Untuk mengganti kaca rumah Tarno yang tak sengaja kupecahkan!" jawab Wahyu.
"Hai, kapan kau pecahkan kaca rumah Tarno? Mengapa hal itu tak kau ceritakan padaku?" Citra marah.
Bukankah seandainya dia tidak mendesak Wahyu untuk menceritakan dari mana dia mendapatkan uang seratus ribu yang ditemukan di dompetnya, dia tidak akan pernah tahu kalau kekasihnya ini memecahkan kaca rumah Tarno?
Citra paling tidak senang kalau apa-apa yang dialami Wahyu dia sampai tidak tahu.
"Aku tidak menceritakan karena kupikir bukan hal penting, sehingga perlu diberitahukan pada dirimu!" jawab Wahyu.