Semua orang tersenyum dan mengangguk-angguk gembira kecuali Sandra. Ada banyak hal yang membuatnya tidak bisa ikut bergembira. Ada terlalu banyak misteri, ada terlalu banyak teka-teki. Sayangnya dia belum mampu menembusnya.
Dia sebenarnya masih ingin memikirkan dan menganalisa ulang rekaman dan catatan komputer SEQP-UN1-215, tetapi dia tidak bisa melakukannya sekarang. Dia harus mengkoordinir penyusunan laporan resmi. Setengah jam bukan waktu yang banyak.Â
*** Â Â Â Â
     Pak Kawi dan anak sulungnya adalah nelayan karier. Artinya hidup mereka adalah laut. Pada lautlah mereka menggantungkan hari esok. Dalam setahun, hanya beberapa hari saja mereka terpaksa tidak melaut. Mereka terpaksa melakukan itu hanya ketika  gelombang badai mencapai puncaknya.
     Tetapi malam ini tidak ada badai. Laut tenang, angkasa indah penuh bintang. Bulan memang sudah tidak purnama, tetapi kilauan sinar emasnya masih tetap memantul indah di atas Pantai Selatan.
     Pak Kawi dan anak sulungnya sudah dua jam bergerak dari garis Pantai Selatan. Beberapa ikan dan kepiting tersangkut dijaring untuk angkatan pertama. Senyum mereka mengembang. Awal yang baik desis mereka dalam hati hampir bersamaan.
     Senyum mereka semakin mengembang ketika hendak melakukan angkatan jaring yang kedua. Terasa berat. Tentu lebih banyak ikan dan lebih banyak kepiting. Apa yang mereka perkirakan memang benar. Ada lebih banyak ikan dan lebih banyak kepiting tetapi juga ikut terangkat sebuah kotak logam berwarna kuning.
     "Hai apa ini?" tanya pak Kawi pada anak sulungnya.
     Sang anak menggeleng.
     "Tidak tahu pak!"
     "Meskinya kotak logam kan tenggelam tetapi mengapa yang ini justru melayang dalam air? Kalau tidak melayang kan tidak mungkin tertangkap bersama-sama dengan ikan dan kepiting?"