Mohon tunggu...
TRI DODYYACHMAN S
TRI DODYYACHMAN S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi budidaya tanaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PTK PJBL Agribisnis Tanaman

17 Februari 2024   12:23 Diperbarui: 27 Februari 2024   19:05 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA MATA PELAJARAN DASAR- DASAR AGRIBISNIS TANAMAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL  BELAJAR SISWA KELAS X KONSENTRASI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI SMK NEGERI 1 LOSARANG

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA MATA PELAJARAN DASAR- DASAR AGRIBISNIS TANAMAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL  BELAJAR SISWA KELAS X KONSENTRASI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI SMK NEGERI 1 LOSARANG

TRI DODY YACHMAN S

SMK Negeri 1 Losarang

e-mail: dodyachman26@gmail,com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil  belajar siswa kelas X Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura di SMK Negeri 1 Losarang pada materi pelajaran dasar-dasar agribisnis tanaman. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran project based  learning. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ATPH berjumlah 29  siswa, dengan jumlah 26  orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Teknik pengumpulan data antara lain lembar observasi dan tes. Berdasarkan hasil pembahasan dan data penelitian yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model project  based learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK Negeri 1 Losarang. Hal tersebut dibuktikan dari hasil yang diperoleh siswa dengan nilai ketuntasan pada pertemuan 1I mencapai 10,34 % terus mengalami peningkatan pada pertemuan II menjadi 79,31%. Hal ini menunjukan jumlah siswa yang tuntas telah melewati kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan sebesar 70%.

Kata Kunci: Hasil  Belajar, Model  Project Based Learning, Dasar-dasar Agribisnis Tanaman

ABSTRACT

This study aims to improve student achievement in class X Concentration of Agribusiness Skills in Food Crops and Horticulture at SMK Negeri 1 Losarang in the subject matter of the basics of plant agribusiness. This research is a classroom action research using the project based learning model. The subjects in this study were 29 students of class X ATPH, with 26 women and 3 men. Data collection techniques include observation sheets and tests. Based on the results of the discussion and research data that have been presented, it can be concluded that the application of the project based learning model can improve student achievement in class X Concentration of Agribusiness Expertise on Food Crops and Horticulture at SMK Negeri 1 Losarang. This is evidenced by the results obtained by students with completeness scores in the first meeting reaching 10.34% and continuing to increase in the second meeting to 79.31%. This shows that the number of students who have successfully passed the predetermined action success criteria is 70%.

Keywords: Learning Achievement, Project Based Learning, Fundamentals of Plant Agribusiness

 

 PENDAHULUAN

        Pendidikan adalah sarana utama dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilihat dari mutu pendidikan yang diselenggarakan pemerintah. Potensi sumber daya manusia yang berkualitas dapat mengembangkan pendidikan untuk dapat melaksanakan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini, baik pendidikan formal maupun informal banyak mengalami hambatan. Salah satunya yaitu rendahnya mutu pendidikan yang berakibat rendahnya kualitas lulusan yang kompetitif.

        Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai penyelenggara pendidikan, berkembang dengan pesat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan untuk menciptakan atau menyiapkan lulusannya agar mempunyai kemampuan dan keterampilan yang berkualitas sebagai bekal hidup mandiri serta siap bekerja sesuai dengan bidang masing- masing. Salah satunya yaitu SMK Negeri 1 Losarang, yang didalamnya terdapat Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH).

        Perkembangan SMK saat ini turut serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil, jika siswa memperoleh prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan tolok ukur untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas, dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

        Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa berupa faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal diantaranya minat, bakat, motivasi, tingkat intelengensi. Faktor eksternal diantaranya adalah model dan metode pembelajaran serta lingkungan baik lingkungan belajar maupun lingkungan keluarga (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013 :14)

        Lingkungan belajar sangat berperan penting dalam mendapatkan hasil belajar yang baik. Lingkungan belajar adalah tempat dimana siswa mendapatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas, lingkungan belajar meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor penentu lain untuk meningkatkan prestasi belajar adalah kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai di kelas, seperti meja, kursi, papan tulis, fentilasi udara, dan sarana lain yang dapat mendukung proses pembelajaran.

        Berdasarkan hasil observasi ada beberapa hal yang menyebabkan prestasi belajar siswa kelas X Konsentrasi Keahlian ATPH di SMK Negeri 1 Losarang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa siswa yang belum memenuhi standar kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yang ditentukan oleh guru mata pelajaran serta proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered). Elemen-elemen pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman, membutuhkan banyak praktik dibandingkan teori, sehingga membutuhkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan pada guru.

         Menurut Damayanti Nababan (2023) Project-Based Learning atau yang disebut dengan pembelajaran berbasis proyek merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara langsung untuk menghasilkan proyek-proyek tertentu dari kegiatan pembelajaran agar dapat mengatasi masalah belajarnya sendiri.Model pembelajaran ini selalu melibatkan siswa aktif dan partisipatif. Guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menjawab persoalan belajarnya sendiri. Model pembelajaran ini dianggap sangat efektif diterapkan dan terbukti mampu menghadirkan perkembangan self-efficacy siswa, khususnya pada siswa berkebutuhan khusus. Signifikansi perubahannya dimunculkan dengan perubahan sikap yang ada pada diri siswa seperti rasa percaya diri semakin meningkat, kemampuan berkolaborasi dengan teman kelas, kemampuan menyampaikan pendapat, pernyataan dan pertanyaan baik kepada guru maupun sesama teman.

 METODE PENELITIAN

          Penelitian ini dilaksanakan di kelas X Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK Negeri 1 Losarang, pada tanggal 16 November 2023  sampai 22 Januari 2024. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ATPH berjumlah 29 siswa, dengan jumlah 26 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada di dalam kelas dan bagaimana cara untuk memperbaikinya.

          Penelitian ini dilakukan dalam 2 pertemuan, setiap pertemuan  dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Kekurangan-kekurangan pada pertemuan  I akan diperbaiki pada pertemuan II.

Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Data tersebut merupakan hasil yang diperoleh selama observasi tentang jalannya proses pembelajaran meliputi metode pembelajaran yang diterapkan dan tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran. Selain itu, dilengkapi pula wawancara dan tes. Catatan lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan juga dikumpulkan sebagai data pendukung. Sumber data yang sekaligus sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas X ATPH A di SMK Negeri 1 Losarang.

           Kriteria keberhasilan tindakan sebagai dasar yang digunakan untuk menentukan keberhasilan yang dicapai suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran persiapan bibit 70. Oleh karena itu, suatu program dapat dikatakan berhasil apabila siswa mampu mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran minimal atau lebih.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum'at  tanggal 19 Januari  2024, dimana satu pertemuan adalah 2 (dua) jam pelajaran.

Perencanaan Pertemuan  I

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan dengan model Project Based, Learning . Berikut disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada pertemuan  I:

Menyusun Modul Ajar yang berisi mengenai kegiatan pelaksanaan penyiapan bibit.

Menyiapkan media dan sumber pelajaran

Menyusun skenario yang dilakukan pada pembelajaran pertemuan  I

Melakukan koordinasi dengan guru

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi pertemuan  I

Adapun kegiatan dalam pertemuan ini sebagai berikut:

          Kegiatan Pendahuluan

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan berdoa dan menanyakan kondisi siswa serta presensi.

Guru melakukan test awal (pre test)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.

Guru mengaitkan dengan materi yang lalu.


Kegiatan Inti
Sintak 1.
Pertanyaan mendasar
Guru memberikan  materi pembuka dengan tayangan Video  tentang budidaya tanaman. 

Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan yang memancing peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya.
Peserta didik mengemukakan apa saja tujuan dari persemaian benih.

Guru merangkum jawaban-jawaban siswa kemudian kaitkan dengan materi yang disajikan oleh guru mengenai persemaian tanaman sayuran.

Sintak 2. Merancang langkah penyelesaian proyek

Guru meminta peserta didik membentuk kelompok sebanyak 4 -6 orang

Guru memberikan LKPD kepada setiap kelompok.

Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk menentukan ketua kelompok dan mendeskripsikan tugas masing-masing kelompok.

Peserta didik mendiskusikan aturan tugas yang disepakati bersama.

Peserta didik merencanakan proyek (penilaian diskusi).

Sintak 3. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Setiap kelompok menyusun jadwal pelaksanaan proyek.

Mempresentasikan hasil perencanaan dan pembuatan jadwal.

Guru menginstruksikan setiap kelompok melaksanakan proyek penyemaian benih diluar jam pelajaran.

Sintak 4. Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru

Guru memfasilitasi dan meonitor peserta didik dalam melaksanakan penyemaian benih tanaman sayuran kedalam potray (penilaian kinerja)

 Kegiatan Penutup

Peserta didik diberi kesempatan untuk mengemukakan simpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini

Guru melakukan refleksi bersama peserta didik.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan kegiatan pertemuan berikutnya mengucap doa dan salam penutup

        Hasil catatan lapangan terhadap siswa dilakukan dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada saat pembelajaran akan dimulai masih ada beberapa siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran. Setelah pembelajaran siswa tampak fokus pada materi yang dijelaskan dan di peragakan oleh guru.

        Berdasarkan dari hasil tes pada pertemuan I terhadap 29  siswa diperoleh data seperti pada tabel di atas, nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi 80.. Pada pertemuan  I siswa tuntas sebanyak 3 orang (10,34%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 26 orang (89,66%) dengan rata-rata kelas adalah 74,68.

  Refleksi Pertemuan  I

Berdasarkan hasil tes pembelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman pada pertemuan  I, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning termasuk kategori kurang  Hasil tes pada pertemuan I menunjukan bahwa 10,34% siswa tuntas, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 89,66%, sehingga penelitian ini di lanjutkan pada pertemuan  ke II.

Pertemuan  II

Pertemuan II merupakan perbaikan dari pertemuan I, dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Januari  2024. Hasil penelitian diuraikan sebagai berikut:

Perencanaan Pertemuan  II

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan dengan model Project Based Learning.

Berikut disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada pertemuan II:

Menyusun Modul Ajar yang berisi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan saat pelaksanaan model Project Based Learning. Modul Ajar yang dibuat mengenai penyiapan bibit.

Menyiapkan media dan sumber pelajaran. Media yang digunakan pada pertemuan  II adalah penayangan video dan powerpoint dan benda pendukung lain.. Sedangkan sumber belajar yang digunakan adalah buku bahan ajar Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman

Menyusun skenario yang nantinya akan dilakukan menggunakan model Project Based Learning

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi pertemuan II Adapun kegiatan dalam pertemuan ini sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan berdoa dan menanyakan kondisi siswa serta presensi

Guru memberikan apersepsi kepada siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menyampaikan pertanyaan pemantik: sebutkan jenis-jenis tanaman yang disemai dulu?

Guru menayangkan video cara semai sawi pada potray.

Kegiatan Inti

Sintak 5 Menguji hasil

  1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil produknya (penilaian performen presentasi)

  2. Guru membahas kelayakan produk yang telah dibuat.

  3. Guru guru mengkomfirmai hasil presentasi

 Sintak 6 Evaluasi proses dan hasil presentasi

  1. Guru menanyakan kepada peserta didik apakah ada kesulitan selma kegiatan praktek penyemaian benih tanaman sayuran

  2. Peserta didik diminta untuk menyampaikan pengalaman yang diperoleh dari praktik yang dilakukan

Kegiatan Penutup

Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
Guru melakukan evaluasi secara tertulis (post test).

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik individu maupun kelompok (untuk siswa yang tidak memenuhi standar KKTP)

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Guru dan peserta didik  mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan dan membaca Alhamdulillah bersama-sama dan mengucapkan  salam penutup.

           Berdasarkan dari hasil tes pada pertemuan  II terhadap 29 siswa diperoleh data seperti pada tabel 2 di atas, nilai terendah adalah 70 dan nilai tertinggi 90. Pada pertemuan  II siswa tuntas sebanyak 23 orang (79,31%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 orang (20,69%) dengan rata-rata kelas adalah 75,17.

Refleksi Pertemuan  II

           Berdasarkan hasil tes pembelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman pada pertemuan II, dapat disimpulkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning sudah baik. Siswa terlihat senang dengan adanya pelaksanaan menggunakan model tersebut. Guru menjadi lebih mudah memfasilitas materi, karena didukung dengan Video dan PPT. Siswa lebih antusias dalam memperhatikan tayangan Video dan PPT.

            Hasil tes pada pertemuan II lebih baik dibandingkan pada pertemuan I. Berdasarkan hasil tersebut juga sekaligus menunjukan keberhasilan tindakan pembelajaran yaitu dengan nilai rata-rata kelas melebihi standar nilai kriteria ketuntasan minimal, sehingga tidak perlu di lanjutkan ke siklus berikutnya.

             Hasil tes belajar siswa digunakan sebagai kontrol terhadap peningkatan hasil  belajar siswa. Tes yang digunakan pada pertemuan I dan II merupakan tes Pilihan Ganda yang terdiri dari 20 soal . Tes diberikan setelah selesai pertemuan II sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Pembahasan

            Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang dilaksanakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan selama pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Losarang kelas X Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan menerapkan metode demonstrasi. Penerapan metode demonstrasi ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari observasi langsung dan tes yang dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan..

  1. Penerapan Model Project Based Learning

           Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh pada saat menerapkan model Project Based Learning di kelas X ATPH diketahui bahwa guru secara umum dapat menerapkan model project based learning dengan baik, walaupun pada pertemuan  I masih ada beberapa kekurangan. Model Project Based Learning yang dilaksanakan dapat meningkatkan hasil  belajar siswa, hal tersebut terlihat dari hasil tes yang telah memenuhi keberhasilan tindakan yaitu diatas 75%.

  1. Hasil Tes Siswa

         Berdasarakan pada tabel 3 tersebut, menunjukan bahwa pada pertemuan I nilai rata-rata 39,31 dan nilai ketuntasan kelas yaitu 10,34%. Pada pertemuan  II nilai rata-rata kelas meningkat yaitu sebesar 75,17 dan nilai ketuntasan kelas sebesar 79,31%. Hal tersebut berarti bahwa penelitian ini, sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran siswa 70. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Project Based Learning dapat meningkatkan hasil  belajar siswa kelas X Konsentrasi Keahlian ATPH khususnya pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman materi persiapan bibit.

 KESIMPULAN

           Berdasarkan hasil pembahasan dan data penelitian yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Project Based Learning dapat meningkatkan hasil  belajar siswa kelas X Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMK Negeri 1 Losarang. Hal tersebut dibuktikan dari hasil yang diperoleh siswa dengan nilai ketuntasan pada pertemuan  I mencapai 10,34 % terus mengalami peningkatan pada pertemuan II menjadi 79,31%. Hal ini menunjukan jumlah siswa yang tuntas telah melewati kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan sebesar 75%.

 DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. (2010). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa

Arafah, K., &Pristiwaluyo, T. (2015). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Melukis Peserta Didik Kelas XII                     3 SMA Negeri 1 Donri Donri  Kabupaten Soppeng. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,

Bruce,J., Marsha,W., & Calhoun, E.(2011). Model of Teaching, Model-Model Pengajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

  Damayanti Nababan, Alisia Klara Marpaung, Angeli Koresy (2023) Jurnal Pendidikan Sosial 

                       dan Humaniora Vol. 2, No. 2 Tahun 2023.

  Herman, F. H., Saddhono, K., & Waluyo, B. (2017). Penerapan Metode Demonstrasi Dalam 

                     Pembelajaran Teks Eksplanasi Siswa Sekolah Menengah Atas: Penelitian Tindakan 

                     Kelas. Basastra, 4(2), 45-59. 

  Huda, M. (2014). Model --model Pembelajaran dan pengajaran. Yogjakarta: Pustaka Belajar. 

Nana Sujdana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Balajar dan faktor-faktor yang mempengarihunya. Jakarta:PT Rineka Cipta. 

Winata Putra Dkk. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

 Tanaman Pangan dan Hortikultura 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun