- Pendahuluan.
1.1. Situasi   Â
Situasi berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru SMK N 1 losarang diketahui bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran kurang inovatif, pembelajaran masih berpusat pada peserta didik.
Ada beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik adalah: Kondisi tersebut diperburuk dengan kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat serta kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT oleh peserta didik dan guru dalam pembelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman .
Peran mahasiswa PPG daljab adalah melakukan studi literatur dan wawancara untuk menentukan model, pendekatan, metode, media pembelajaran. Mahasiswa PPG daljab memilih model PJBL untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Damayanti Nababan (2023) Project-Based Learning atau yang disebut dengan pembelajaran berbasis proyek merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara langsung untuk menghasilkan proyek-proyek tertentu dari kegiatan pembelajaran agar dapat mengatasi masalah belajarnya sendiri.Model pembelajaran ini selalu melibatkan siswa aktif dan partisipatif. Guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menjawab persoalan belajarnya sendiri. Model pembelajaran ini dianggap sangat efektif diterapkan dan terbukti mampu menghadirkan perkembangan self-efficacy siswa, khususnya pada siswa berkebutuhan khusus. Signifikansi perubahannya dimunculkan dengan perubahan sikap yang ada pada diri siswa seperti rasa percaya diri semakin meningkat, kemampuan berkolaborasi dengan teman kelas, kemampuan menyampaikan pendapat, pernyataan dan pertanyaan baik kepada guru maupun sesama teman.
Indikator pemahaman belajar peserta didik dan pemanfaatan teknologi siswa:
siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari menjawab dengan benar soal yang diberikan oleh guru, membuat uraian penjelasan dari jawaban yang diberikan, dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari, menjadi lebih kreatif, dapat berinovatif dalam belajar, mempunyai pengetahuan lebih luas, partisipasi,ketrampilan dalam memanfaatkan teknologi menjadi lebih baik,meningkatnya kualitas belajar.
Praktik pembelajaran inovatif sangat penting untuk dibagikan karena: Dapat menjadi       alternatif      solusi  untuk meningkatkan pemahaman belajar peserta didik, dapat menjadi      alternatif      solusi  untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, dapat menjadi alternatif solusi untuk melatih peserta didik berpikir kreatif sehingga mampu memunculkan ide-ide baru yang positif, dapat menjadi alternatif solusi untuk dapat mengembangkan kraetivitas peserta didik, dapat menjadi motivasi saya untuk selalu konsisten menerapkan praktik pembelajaran inovatif, dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan serupa yang dihadapi rekan guru dan diharapkan dapat menjadi motivasi rekan guru untuk menerapkan praktik pembelajaran inovatif secara konsisten.
Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam Praktik ini adalah :
Inspirator : memberi petunjuk bagaimana cara belajar yang baik, untuk kemajuan peserta didik.
Informator    yaitu    memberikan    informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Korektor : menilai dan mengoreksi sikap, tingkah laku, dan perbuatan peserta didik.
Organisator yaitu mampu mengolah kegiatan akademik, menyusun tata tertib dan sebagainya.
Motivator yaitu kemampuan guru untuk membangkitkan semangat siswa pengarah/director yaitu mampu mendengar peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik mengambil keputusan dan menemukan jati dirinya.
Mediator yaitu penengah dalam kegiatan belajar siswa terutama saat diskusi
1.2. TujuanÂ
Melalui Project based learning (PJBL) peserta didik  mampu menjelaskan jenis-jenis tanaman sayuran secara generatif. Peserta didik dapat menerapkan, merancang, membuat dan menyajikan hasil produk tanaman sayuran secara generatif.
II. Pembahasan
Tantangan.
      Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain merancang kegiatan pembelajaran (Modul Ajar) yang berorientasi berpikir tingkat tinggi, menerapkan TPACK, dan memuat kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan pemahaman belajar peserta didik.
Mengembangkan media pembelajaran agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. Membuat apersepsi yang mampu mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk mempelajarinya. Membuat rumusan masalah yang mampu menarik perhatian peserta didik untuk dapat berpikir kritis. Merancang LKPD yang memuat soal HOTS, berbasis TPACK dan dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Menentukan jadwal pelaksanaan pembelajaran inovatif
      Saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran Aksi 1 pertemuan ke-1, terdapat tantangan, antara lain kemampuan peserta didik dalam memberikan umpan balik / pertanyaan masih rendah,kemampuan      peserta  didik   dalam  membuat kesimpulan masih rendah dan peserta didik      belum  terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan.
Yang terlibat dalam praktik ini adalah :
Ibu Ipah Budi Minarti, M.Pd selaku dosen dan Ibu Alfi Rokhana Mukharomah, S.P, M.Pd selaku guru pamong yang selalu membimbing dalam hal penentuan model pembelajaran.
Kepala SMK N 1 Losarang, Bapak Taufik Rohmanuddin, S.Pd., M.Eng. yang memberikan izin dan sebagai narasumber yang memberikan saran terkait solusi.
Rekan sejawat yang telah memberikan masukan selama aksi ini berlangsung.
Aksi
Langkah-langkah yang saya lakukan untuk dapat menghadapi tantangan saat merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif, antara lain: Menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif mulai dari penyusunan Modul Ajar, Bahan Ajar, media pembelajaran, LKPD dan instrument penilaian. Modul Ajar yang disusun berbasis TPACK yang di dalamnya memuat sintak model pembelajaran mulai dari pembukaan, inti dan penutup, serta menyertakan link video dan abstrak jurnal pembelajaran. Menyusun bahan ajar dari literatur yang disajikan dengan menarik dan menyertakan sumber serta dilengkapi dengan soal evaluasi. Menyusun media pembelajaran, dengan menguraikan Langkah-langkah pembuatan media sampai Langkah- langkah penggunaan, Media audio visual yang digunakan yang menarik perhatian peserta didik dan memudahkan guru dalam melakukan pembelajaran. Menyusun LKPD yang memuat seluruh kegiatanyang akan dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. LKPD disusun dengan kata-kata yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik sehingga peserta didik merasa senang dan tertantang untuk mengerjakan.Membuat dan menyusun instrument penilaian yang terdiri dari 3 yaitu instrument sikap, pengetahuan dan keterampilan. Mempersiapkan peralatan pendukung yang akan digunakan seperti laptop, LCD.Mengaitkan materi dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari
Strategi yang digunakan yaitu : Dalam menghadapi tantangan meningkatkan pemahaman belajar peserta didik dan meningkatkan pemanfaatan teknologi  pembelajaran  peserta  didik  pada  pelajaran Dasar-dasar Agribisnis maka dilakukan strategi penerapan  PJBL  (Project      Based  Learning)     dan menggunakan media audio visual.  Sumber  daya   atau   materi  yang   diperlukan    untuk melaksanakan strategi ini yaitu : LKPD dan bahan ajar yang digandakan sesuai dengan jumlah kelompok yang ada di kelas X dengan cara difotocopy serta menggunakan PPT.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Hasil yang diperoleh pada siklus 2 ppl pertemuan ke 1 pada awal pembelajaran materi persiapan bibit dari jumlah siswa 29 orang baru 10,3 % yang mendapat nilai ketercapaian tujuan pembelajaran yang 89,7 % masih dibawah ketercapaian. Sedangkan setelah mengikuti pembelajaran pada siklus 2 ppl pertemuan ke 2 diakhir pembelajaran melakukan post test diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 79,3 % yang memenuhi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Setelah melakukan ppl pertemuan 1. pada sintak monitoring aktifitas peserta didik dalam melaksanakan praktik persemaian benih terlihat seluruh siswa antusias dalam kelompoknya masing-masing baik dari sikap saling membantu, gotong royong dan bertanggung jawab pada produk yang dibuatnya. Dari penilaian keterampilan peserta didik sudah memahami cara kerja atau langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses persemaian benih karena sebelum melaksanakan praktik siswa/i sudah melaksanakan presentasi tentang disain dan jadwal yang akan dilaksanakan saat praktik persemaian benih.
Dari hasil penilaian sudah menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran dimana hasil dari test kognitif terdapat kenaikan yang signifikan pada pretest pertemuan ke 1 (10,3 %) sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran atau post test pertemuan ke 2 (79,3%) yaitu kenaikan sebesar 69%.
Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran yang saya gunakan yaitu terdapat peningkatan hasil belajar dengan  model belajar Project Based Learning dimana siswa dilatih untuk dapat berkomunikasi pada sesi presentasi, kemudian siswa diajak berkolaborasi pada saat pengerjaan produk, dan diajak berpikir kritis dalam menjawab dan menanya materi persemaian benih serta berkreasi atau membuat produk diakhir pembelajaran
Dampak dari aksi penerapan model Project Based learning (PJBL) yaitu: Dapat meningkatkan hasil  belajar ,peserta didik menjadi lebih aktif pada saat proses pembelajaran, suasana belajar lebih menyenangkan sehingga guru dan peserta didik menikmati proses pembelajaran, peserta didik mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran, peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dengan berdiskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah, peserta didik lebih berani mengemukakan pendapat.
Hasilnya efektif atau tidak? Mengapa?
Penerapan model Project Based Learning sangat efektif diterapkan karena adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh.
Selama pelaksanaan PPL, kepala Sekolah dan rekan sejawat sangat mendukung model yang diterapkan. Diharapkan nanti setelah proses kegiatan PPG berakhir, model pembelajaran inovatif bisa diterapkan disemua mata pelajaran.
Respon peserta didik saat kegiatan refleksi yaitu, sangat senang, semangat dan antusias dengan model pembelajaran ini, karena tidak hanya mengetahui teori saja tetapi juga langsung menerapkan dalam bentuk praktik.
Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah : Model pembelajaran yang diterapkan yaitu Project based Learning dapat memberikan dampak positif terhadap pengetahuan dan perilaku peserta didik antara lain kerjasama, kepedulian, tanggung jawab dan disiplin, kemampuan Peserta didik yang baik dalam melakukan kegiatan seperti melakukan diskusi, praktik kerja sesuai petunjuk LKPD, melakukan presentasi, menarik kesimpulan, dukungan dari kepala sekolah SMK N 1 Losarang Bapak Taufik Rohmanuddin, S.Pd, M. Eng., dan rekan- rekan sejawat yang senantiasa mempermudah dan membantu demi kelancaran proses kegiatan PPG ini. Bimbingan dan arahan yang luar biasa dari Ibu  Ipah Budi Minarti M.Pd dan Guru Pamong Ibu Alfi Rokhana Mukharomah,S.P., M.Pd. yang senantiasa selalu mendampingi, memberikan masukan, arahan sampai aksi ini berakhir. Kerjasama teman-teman PPG seperjuangan di kelompok 2 -Agribisnis Tanaman Daljab Kategori I yang saling mendukung. Tim Juru kamera yang telah membantu dalam proses pengambilan gambar dan memberi masukan selama aksi ini berlangsung.
Pembelajaran yang saya dapat dari keseluruhan proses tersebut yaitu: Melalui penerapan model pembelajaran Project Based learning (PJBL) mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik sehingga diharapkan melalui model ini peserta didik menjadi semangat mengikuti pembelajaran, mampu berpikir kritis, mampu memecahkan masalah terutama yang berkaitan dengan kehidupan nyata dan meningkatkan hasil belajar. Dengan adanya peningkatan pemahaman peserta didik dan peningkatan keterampilan, sikap dan psikomotorik  peserta didik, maka penerapan model pembelajaran project based learning (PJBL) akan terus diterapkan di sekolah meski proses kegiatan PPG berakhir. Guru diharapkan dan dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menentukan, menerapkan dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar serta menggunakan media dalam pembelajaran Tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
C. Kesimpulan.
Pembelajaran berbasis Projek yang menghasilkan karya/projek/ penugasan pada akhir pembelajaran, dimana proyek ini memuat tugas yang berasal dari pertanyaan mendasar atau permasalahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses mencari/menyelidiki serta menemukan, sehingga peserta didik mendapatkan pengetahuannya secara lengkap. Peserta didik dalam tim mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan melakukan penelitian dan pengamatan yang akan bermanfaat bagi pengembangan kemampuan akademis mereka.
Penggunaan model pembelajaran Project based Lerning (PJBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dasar-dasar agribisnis tanaman ,materi persiapan bibit tanaman sayuran secara generatif .Hal ini dapat dilihat dari nilai test diagnostik (pre test) yang dilakukan pada pertemuan I jumlah peserta didik yang tuntas hanya 10,3 %. Setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PJBL dan dilakukan test akhir (post test) terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan yaitu 69% atau 79,3 % peserta didik  yang tuntas dalam pembelajaran materi persiapan bibit.
Daftar Pustaka.
Damayanti Nababan, Alisia Klara Marpaung, Angeli Koresy (2023) Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora Vol. 2, No. 2 Tahun 2023
Â
Hasil  Nilai Pretest,post test, sikap , presentasi dan keterampilan pada materi penyiapan bibit tanaman sayuran secara generatif
No
Nama
Nilai
Pre Test
Post Test
Sikap/Skor/diskusi
Presentasi/Skor
Keterampilan
KKTP
1.
Agnita
40
70
12
8
Berkompeten
Tuntas
2.
Alfatehati Oktavianingrum
30
80
14
12
Berkompeten
Tuntas
3.
Astri
60
80
14
12
Berkompeten
Tuntas
4.
Camelia Yasmin
30
70
12
8
Berkompeten
Tuntas
5.
Dinda Ayu
60
80
12
12
Berkompeten
Tuntas
6.
Erni Puspita Dewi
60
80
14
12
Berkompeten
Tuntas
7.
Fildza Sukma Lyandini
50
80
12
12
Berkompeten
Tuntas
8.
Fitri Deviani
10
60
12
8
Berkompeten
Blm Tuntas
9.
Galuh Parwati
70
90
16
12
Berkompeten
Tuntas
10
Imel Putri Cahyati
50
70
12
12
Berkompeten
Tuntas
11
Jijahaliati Indriyani Agustin
60
80
12
12
Berkompeten
Tuntas
12
Karinten
30
60
12
12
Berkompeten
Blm Tuntas
13
Mila Sari
80
90
15
12
Berkompeten
Tuntas
14
Nias Julianti
40
70
12
10
Berkompeten
Tuntas
15
Rohimah Dzahiroh
20
60
14
10
Berkompeten
Tuntas
16
Safira
30
70
12
12
Berkompeten
Tuntas
17
Sehade
30
70
12
12
Berkompeten
Tuntas
18
Siti Hapsyah
20
60
12
8
Berkompeten
Blm Tuntas
19
Sri Amirah Astuti
20
60
12
8
Berkompeten
Blm Tuntas
20
Suci April Liyanti
40
70
14
12
Berkompeten
Tuntas
21
Syifa Meylinda
40
80
14
12
Berkompeten
Tuntas
22
Tomi
30
70
14
12
Berkompeten
Tuntas
23
Tsabhitah Anggun Athirah
40
70
12
12
Berkompeten
Tuntas
24
Veni Septiani
20
70
14
8
Berkompeten
Tuntas
25
Viona Adelia Tiara Meylani
20
60
12
8
Berkompeten
Blm Tuntas
26
Windi Ramadhani
70
90
16
12
Berkompeten
Tuntas
27
Wirandi
30
70
16
12
Berkompeten
Tuntas
28
Wulan Anggraeni
40
70
12
10
Berkompeten
Tuntas
29
Yasmin Oktoviyanti
30
70
12
10
Berkompeten
Tuntas
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H