Mohon tunggu...
TRI DODYYACHMAN S
TRI DODYYACHMAN S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi budidaya tanaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice PPG Daljab

7 Februari 2024   07:50 Diperbarui: 7 Februari 2024   07:50 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  1. Pendahuluan.

1.1. Situasi     

Situasi berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru SMK N 1 losarang diketahui bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran kurang inovatif, pembelajaran masih berpusat pada peserta didik.

Ada beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik adalah: Kondisi tersebut diperburuk dengan kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat serta kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT oleh peserta didik dan guru dalam pembelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman .

Peran mahasiswa PPG daljab adalah melakukan studi literatur dan wawancara untuk menentukan model, pendekatan, metode, media pembelajaran. Mahasiswa PPG daljab memilih model PJBL untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Damayanti Nababan (2023) Project-Based Learning atau yang disebut dengan pembelajaran berbasis proyek merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara langsung untuk menghasilkan proyek-proyek tertentu dari kegiatan pembelajaran agar dapat mengatasi masalah belajarnya sendiri.Model pembelajaran ini selalu melibatkan siswa aktif dan partisipatif. Guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menjawab persoalan belajarnya sendiri. Model pembelajaran ini dianggap sangat efektif diterapkan dan terbukti mampu menghadirkan perkembangan self-efficacy siswa, khususnya pada siswa berkebutuhan khusus. Signifikansi perubahannya dimunculkan dengan perubahan sikap yang ada pada diri siswa seperti rasa percaya diri semakin meningkat, kemampuan berkolaborasi dengan teman kelas, kemampuan menyampaikan pendapat, pernyataan dan pertanyaan baik kepada guru maupun sesama teman.

Indikator pemahaman belajar peserta didik dan pemanfaatan teknologi siswa:

siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari menjawab dengan benar soal yang diberikan oleh guru, membuat uraian penjelasan dari jawaban yang diberikan, dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari, menjadi lebih kreatif, dapat berinovatif dalam belajar, mempunyai pengetahuan lebih luas, partisipasi,ketrampilan dalam memanfaatkan teknologi menjadi lebih baik,meningkatnya kualitas belajar.

Praktik pembelajaran inovatif sangat penting untuk dibagikan karena: Dapat menjadi            alternatif          solusi   untuk meningkatkan pemahaman belajar peserta didik, dapat menjadi           alternatif          solusi   untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, dapat menjadi alternatif solusi untuk melatih peserta didik berpikir kreatif sehingga mampu memunculkan ide-ide baru yang positif, dapat menjadi alternatif solusi untuk dapat mengembangkan kraetivitas peserta didik, dapat menjadi motivasi saya untuk selalu konsisten menerapkan praktik pembelajaran inovatif, dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan serupa yang dihadapi rekan guru dan diharapkan dapat menjadi motivasi rekan guru untuk menerapkan praktik pembelajaran inovatif secara konsisten.

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam Praktik ini adalah :

Inspirator : memberi petunjuk bagaimana cara belajar yang baik, untuk kemajuan peserta didik.

Informator      yaitu      memberikan       informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Korektor : menilai dan mengoreksi sikap, tingkah laku, dan perbuatan peserta didik.

Organisator yaitu mampu mengolah kegiatan akademik, menyusun tata tertib dan sebagainya.

Motivator yaitu kemampuan guru untuk membangkitkan semangat siswa pengarah/director yaitu mampu mendengar peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik mengambil keputusan dan menemukan jati dirinya.

Mediator yaitu penengah dalam kegiatan belajar siswa terutama saat diskusi

1.2. Tujuan 

Melalui Project based learning (PJBL) peserta didik  mampu menjelaskan jenis-jenis tanaman sayuran secara generatif. Peserta didik dapat menerapkan, merancang, membuat dan menyajikan hasil produk tanaman sayuran secara generatif.

II. Pembahasan

Tantangan.

            Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain merancang kegiatan pembelajaran (Modul Ajar) yang berorientasi berpikir tingkat tinggi, menerapkan TPACK, dan memuat kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan pemahaman belajar peserta didik.

Mengembangkan media pembelajaran agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. Membuat apersepsi yang mampu mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk mempelajarinya. Membuat rumusan masalah yang mampu menarik perhatian peserta didik untuk dapat berpikir kritis. Merancang LKPD yang memuat soal HOTS, berbasis TPACK dan dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Menentukan jadwal pelaksanaan pembelajaran inovatif

           Saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran Aksi 1 pertemuan ke-1, terdapat tantangan, antara lain kemampuan peserta didik dalam memberikan umpan balik / pertanyaan masih rendah,kemampuan           peserta  didik    dalam  membuat kesimpulan masih rendah dan peserta didik           belum  terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan.

Yang terlibat dalam praktik ini adalah :

Ibu Ipah Budi Minarti, M.Pd selaku dosen dan Ibu Alfi Rokhana Mukharomah, S.P, M.Pd selaku guru pamong yang selalu membimbing dalam hal penentuan model pembelajaran.

Kepala SMK N 1 Losarang, Bapak Taufik Rohmanuddin, S.Pd., M.Eng. yang memberikan izin dan sebagai narasumber yang memberikan saran terkait solusi.

Rekan sejawat yang telah memberikan masukan selama aksi ini berlangsung.

Aksi

Langkah-langkah yang saya lakukan untuk dapat menghadapi tantangan saat merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif, antara lain: Menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif mulai dari penyusunan Modul Ajar, Bahan Ajar, media pembelajaran, LKPD dan instrument penilaian. Modul Ajar yang disusun berbasis TPACK yang di dalamnya memuat sintak model pembelajaran mulai dari pembukaan, inti dan penutup, serta menyertakan link video dan abstrak jurnal pembelajaran. Menyusun bahan ajar dari literatur yang disajikan dengan menarik dan menyertakan sumber serta dilengkapi dengan soal evaluasi. Menyusun media pembelajaran, dengan menguraikan Langkah-langkah pembuatan media sampai Langkah- langkah penggunaan, Media audio visual yang digunakan yang menarik perhatian peserta didik dan memudahkan guru dalam melakukan pembelajaran. Menyusun LKPD yang memuat seluruh kegiatanyang akan dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. LKPD disusun dengan kata-kata yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik sehingga peserta didik merasa senang dan tertantang untuk mengerjakan.Membuat dan menyusun instrument penilaian yang terdiri dari 3 yaitu instrument sikap, pengetahuan dan keterampilan. Mempersiapkan peralatan pendukung yang akan digunakan seperti laptop, LCD.Mengaitkan materi dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari

Strategi yang digunakan yaitu : Dalam menghadapi tantangan meningkatkan pemahaman belajar peserta didik dan meningkatkan pemanfaatan teknologi   pembelajaran   peserta   didik   pada   pelajaran Dasar-dasar Agribisnis maka dilakukan strategi penerapan   PJBL   (Project           Based  Learning)        dan menggunakan media audio visual.  Sumber   daya    atau     materi  yang    diperlukan       untuk melaksanakan strategi ini yaitu : LKPD dan bahan ajar yang digandakan sesuai dengan jumlah kelompok yang ada di kelas X dengan cara difotocopy serta menggunakan PPT.

Refleksi Hasil dan dampak 

Hasil yang diperoleh pada siklus 2 ppl pertemuan ke 1 pada awal pembelajaran materi persiapan bibit dari jumlah siswa 29 orang baru 10,3 % yang mendapat nilai ketercapaian tujuan pembelajaran yang 89,7 % masih dibawah ketercapaian. Sedangkan setelah mengikuti pembelajaran pada siklus 2 ppl pertemuan ke 2 diakhir pembelajaran melakukan post test diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 79,3 % yang memenuhi ketercapaian tujuan pembelajaran.

Setelah melakukan ppl pertemuan 1. pada sintak monitoring aktifitas peserta didik dalam melaksanakan praktik persemaian benih terlihat seluruh siswa antusias dalam kelompoknya masing-masing baik dari sikap saling membantu, gotong royong dan bertanggung jawab pada produk yang dibuatnya. Dari penilaian keterampilan peserta didik sudah memahami cara kerja atau langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses persemaian benih karena sebelum melaksanakan praktik siswa/i sudah melaksanakan presentasi tentang disain dan jadwal yang akan dilaksanakan saat praktik persemaian benih.

Dari hasil penilaian sudah menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran dimana hasil dari test kognitif terdapat kenaikan yang signifikan pada pretest pertemuan ke 1 (10,3 %) sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran atau post test pertemuan ke 2 (79,3%) yaitu kenaikan sebesar 69%.

Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran yang saya gunakan yaitu terdapat peningkatan hasil belajar dengan  model belajar Project Based Learning dimana siswa dilatih untuk dapat berkomunikasi pada sesi presentasi, kemudian siswa diajak berkolaborasi pada saat pengerjaan produk, dan diajak berpikir kritis dalam menjawab dan menanya materi persemaian benih serta berkreasi atau membuat produk diakhir pembelajaran

Dampak dari aksi penerapan model Project Based learning (PJBL) yaitu: Dapat meningkatkan hasil  belajar ,peserta didik menjadi lebih aktif pada saat proses pembelajaran, suasana belajar lebih menyenangkan sehingga guru dan peserta didik menikmati proses pembelajaran, peserta didik mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran, peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dengan berdiskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah, peserta didik lebih berani mengemukakan pendapat.

Hasilnya efektif atau tidak? Mengapa?

Penerapan model Project Based Learning sangat efektif diterapkan karena adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh.

Selama pelaksanaan PPL, kepala Sekolah dan rekan sejawat sangat mendukung model yang diterapkan. Diharapkan nanti setelah proses kegiatan PPG berakhir, model pembelajaran inovatif bisa diterapkan disemua mata pelajaran.

Respon peserta didik saat kegiatan refleksi yaitu, sangat senang, semangat dan antusias dengan model pembelajaran ini, karena tidak hanya mengetahui teori saja tetapi juga langsung menerapkan dalam bentuk praktik.

Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah : Model pembelajaran yang diterapkan yaitu Project based Learning dapat memberikan dampak positif terhadap pengetahuan dan perilaku peserta didik antara lain kerjasama, kepedulian, tanggung jawab dan disiplin, kemampuan Peserta didik yang baik dalam melakukan kegiatan seperti melakukan diskusi, praktik kerja sesuai petunjuk LKPD, melakukan presentasi, menarik kesimpulan, dukungan dari kepala sekolah SMK N 1 Losarang Bapak Taufik Rohmanuddin, S.Pd, M. Eng., dan rekan- rekan sejawat yang senantiasa mempermudah dan membantu demi kelancaran proses kegiatan PPG ini. Bimbingan dan arahan yang luar biasa dari Ibu   Ipah Budi Minarti M.Pd dan Guru Pamong Ibu Alfi Rokhana Mukharomah,S.P., M.Pd. yang senantiasa selalu mendampingi, memberikan masukan, arahan sampai aksi ini berakhir. Kerjasama teman-teman PPG seperjuangan di kelompok 2 -Agribisnis Tanaman Daljab Kategori I yang saling mendukung. Tim Juru kamera yang telah membantu dalam proses pengambilan gambar dan memberi masukan selama aksi ini berlangsung.

Pembelajaran yang saya dapat dari keseluruhan proses tersebut yaitu: Melalui penerapan model pembelajaran Project Based learning (PJBL) mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik sehingga diharapkan melalui model ini peserta didik menjadi semangat mengikuti pembelajaran, mampu berpikir kritis, mampu memecahkan masalah terutama yang berkaitan dengan kehidupan nyata dan meningkatkan hasil belajar. Dengan adanya peningkatan pemahaman peserta didik dan peningkatan keterampilan, sikap dan psikomotorik  peserta didik, maka penerapan model pembelajaran project based learning (PJBL) akan terus diterapkan di sekolah meski proses kegiatan PPG berakhir. Guru diharapkan dan dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menentukan, menerapkan dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar serta menggunakan media dalam pembelajaran Tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

C. Kesimpulan.

Pembelajaran berbasis Projek yang menghasilkan karya/projek/ penugasan pada akhir pembelajaran, dimana proyek ini memuat tugas yang berasal dari pertanyaan mendasar atau permasalahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses mencari/menyelidiki serta menemukan, sehingga peserta didik mendapatkan pengetahuannya secara lengkap. Peserta didik dalam tim mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan melakukan penelitian dan pengamatan yang akan bermanfaat bagi pengembangan kemampuan akademis mereka.

Penggunaan model pembelajaran Project based Lerning (PJBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dasar-dasar agribisnis tanaman ,materi persiapan bibit tanaman sayuran secara generatif .Hal ini dapat dilihat dari nilai test diagnostik (pre test) yang dilakukan pada pertemuan I jumlah peserta didik yang tuntas hanya 10,3 %. Setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PJBL dan dilakukan test akhir (post test) terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan yaitu 69% atau 79,3 % peserta didik  yang tuntas dalam pembelajaran materi persiapan bibit.

Daftar Pustaka.

Damayanti Nababan, Alisia Klara Marpaung, Angeli Koresy (2023) Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora Vol. 2, No. 2 Tahun 2023

 

Hasil  Nilai Pretest,post test, sikap , presentasi dan keterampilan pada materi penyiapan bibit tanaman sayuran secara generatif

No

Nama

Nilai

Pre Test

Post Test

Sikap/Skor/diskusi

Presentasi/Skor

Keterampilan

KKTP

1.

Agnita

40

70

12

8

Berkompeten

Tuntas

2.

Alfatehati Oktavianingrum

30

80

14

12

Berkompeten

Tuntas

3.

Astri

60

80

14

12

Berkompeten

Tuntas

4.

Camelia Yasmin

30

70

12

8

Berkompeten

Tuntas

5.

Dinda Ayu

60

80

12

12

Berkompeten

Tuntas

6.

Erni Puspita Dewi

60

80

14

12

Berkompeten

Tuntas

7.

Fildza Sukma Lyandini

50

80

12

12

Berkompeten

Tuntas

8.

Fitri Deviani

10

60

12

8

Berkompeten

Blm Tuntas

9.

Galuh Parwati

70

90

16

12

Berkompeten

Tuntas

10

Imel Putri Cahyati

50

70

12

12

Berkompeten

Tuntas

11

Jijahaliati Indriyani Agustin

60

80

12

12

Berkompeten

Tuntas

12

Karinten

30

60

12

12

Berkompeten

Blm Tuntas

13

Mila Sari

80

90

15

12

Berkompeten

Tuntas

14

Nias Julianti

40

70

12

10

Berkompeten

Tuntas

15

Rohimah Dzahiroh

20

60

14

10

Berkompeten

Tuntas

16

Safira

30

70

12

12

Berkompeten

Tuntas

17

Sehade

30

70

12

12

Berkompeten

Tuntas

18

Siti Hapsyah

20

60

12

8

Berkompeten

Blm Tuntas

19

Sri Amirah Astuti

20

60

12

8

Berkompeten

Blm Tuntas

20

Suci April Liyanti

40

70

14

12

Berkompeten

Tuntas

21

Syifa Meylinda

40

80

14

12

Berkompeten

Tuntas

22

Tomi

30

70

14

12

Berkompeten

Tuntas

23

Tsabhitah Anggun Athirah

40

70

12

12

Berkompeten

Tuntas

24

Veni Septiani

20

70

14

8

Berkompeten

Tuntas

25

Viona Adelia Tiara Meylani

20

60

12

8

Berkompeten

Blm Tuntas

26

Windi Ramadhani

70

90

16

12

Berkompeten

Tuntas

27

Wirandi

30

70

16

12

Berkompeten

Tuntas

28

Wulan Anggraeni

40

70

12

10

Berkompeten

Tuntas

29

Yasmin Oktoviyanti

30

70

12

10

Berkompeten

Tuntas

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun