Jakarta, 09 Mei 2012
“Dit…. Ini pertama kalinya gue naik pesawat. Gue takut banget Dit”
“Tenang aja Cin. Santai aja naik pesawat itu kaya naik mobil aja kok, dinikati ya cantik” ku coba untuk menenagkan perasaannya. Ini pertama kalinya ia harus meliput bertia tentang joy flight pesawat mahal Sukhoi Superjet 100.
Dia memakai seragam magic hitamnya bersama rekan kerja seoarang kameramen. Ku tatap wajahnya, sungguh wanita ini sudah memenuhi hidupku dengan cinta, membuat hubungan ayah dan anak menjadi seperti keluarga. Mengubah semua sifat arogan dan nakal yang sudah lama mengakar dalam tubuhku. Dia membuat hidupku lebih hidup menghargai tiap waktu. Aku mencinta Cinta tanpa sebab, mengalir begitu saja tanpa kata.
Sesaat sebelum ia akan terbang bersama rekan kerjanya dan para undangan yang ikut terbang bersamaan pesawat Sukhoi untuk joy flight, ia menyandarkan kepalanya pada bahuku, “Jangan takut ya Cin”
“Dit…. Apa loe sayang sama gue?”
“Kok, loe nanyanya gitu Cin?”
“Gue cuma pengen dengar Dit itu sebelum gue pergi ninggalin loe” lalu ia menatap wajahku begitu dekat dan bisa ku cium aroma bau parfum tubuhnya. Aku memeluknya erat dan mencium ubun-ubun kepalanya “Cepat pulang ya, dan bilangin sama pilotnya jagan lama-lama bawah cinta gue terbang, karena gue nungguin dia kembali. Gue sayang banget sama dia” dia tersenyum manis padaku ku lihat rona wajahnya penuh cinta. Itulah hari terakhir aku melihat cintaku, setelah dikabarkan kalau pesawat Sukhoi superjet 100 hilang kontek dengan Air Traffic Control. Seketika aku di liputi rasa cemas, takut, sekan jantungku perlahan berdenyut dengan lambat. Bagaimana dengan Cinta?
Aku ikuti setiap perkembangan berita tentang pesawat SSJ 100 yang membawa cintaku terbang bersama ratusan penumpang lainnya. Sulit menaruh harapan besar jika melihat evakuasi puing-puing pesawat SSJ 100 yang menghantam gunung salak, namun aku harapa masih ada keajaiban kecil untuk Cinta.
***
Tubuh masih terasa ngilu, hatiku tersayat, aku berjalan dan berdiri layaknya mayat hidup. Aku harus meyakinkan dan menguatkan hatiku kalau Cinta ikut menjadi korban dalam pesawat SSJ 100 di gunung salak.