Mohon tunggu...
Toto Sugiarto
Toto Sugiarto Mohon Tunggu... Guru - guru

Nama Toto Sugiarto nama pena Ayman S. Hobi olahraga, travelling, dan menulis. kedudukan di Klaten, sehari-hari sebagai pendidik di SMAN 3 Klaten.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Teacher's Rainbow Trail (16)

31 Januari 2024   22:01 Diperbarui: 31 Januari 2024   22:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

16. Mendaki Gunung Salak

Hari sabtu, merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh sekumpulan mahasiswa program HMPD. Komunitas pecinta alam, yang dikomandoi oleh Bang Zaen selaku ketua rombongan, akan mengadakan perhelatan pendakian.

Gunung salak merupakan tujuan utama yang akan didaki. Gunung ini berada di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Tingginya sekitar 2.211 meter di bawah permukaan laut (Mdpl), tetapi memiliki medan berupa bebatuan dan lembah yang curam. Perlu tenaga  ekstra untuk mendakinya.

Peserta yang ikut bukan hanya rombangan mahasiswa tingkat satu saja, tetapi kakak kelas juga ikut serta dalam pendakian ini. Kimoy dan Engkus, selaku mahasiswa tingkat dua juga ikut bersama timnya Bang Zaen.

"Zaen, aku sama kimoy posisi belakang ya, jagain teman-teman pemula," kata Engkus, minta ijin sama ketua rombongan.

"Yoi, elu pade jadi tim sapu jagad. Jangan lupa perlengkapan medisnya elu bawa, ye," kata Bang Zaen, memberi instruksi pada tim sapu jagad.

"Cek rombongan Zaen, berapa personil yang berangkat?" tanya Engkus.

"Jumlah seluruhnya yang ikut ada lima belas Bang Zaen,  personil pemula ada lima, Alif, limin, Faiz, wahib, dan Setyo. Semuanya mahasiswa tingkat satu," kata Fikar, selaku asisten bang Zaen.

Rombongan berangkat menuju wilayah Bogor, ada tiga  mobil yang membawa mereka ke Kabupaten Bogor. Di sepanjang jalan menuju Bogor bang Zaen selalu membikin pendengar tertawa terpingkal-pingkal, dengan humornya yang piawai, maklum masih ada kerabat dengan pemilik lenong rumpi, sehingga suasana menjadi meriah.

Ada beberapa jalur pendakian Gunung Salak yang bisa dilalui. Diantaranya yaitu Cimelati, Cidahu, Pasir Reungit dan Javana Spa. Cidahu merupakan jalur yang paling populer, medannya jelas atau tidak samar-samar dipenuhi tumbuhan dan cukup sukar. Javana Spa masih dalam kawasan jalur Cidahu, pintu masuknya tidak ada plang. Jalur Pendakian ke Puncak Salak, tapi patokannya ada resort Javana Spa ambil kiri, medan yang ditawarkan cukup mudah dan cepat sampai ke Pos Bajuri. Rombongan Bang Zaen akan masuk melalui jalur Cidahu.

Rombongan pendaki sudah memasuki wilayah Bogor, sebentar lagi sampai di pintu masuk pendakian. Kendaraan di parkir di tempat yang biasa pendaki menitipkan kendaraannya, di wilayah pintu masuk untuk mendaki.

"Ayo teman-teman, barangnya diturunkan semua. Nanti kita akan istirahat sebentar di warung makan, untuk isi bahan bakar. Kalau ada yang ingin bawa bekal, pilih yang ringan dan awet, tidak cepat basi. Jangan lupa persediaan minum yang banyak," kata Fikar, memberikan aba-aba pada rombongan.

"Alif, rombongan elu di cek satu-satu ye, siape tahu ada yang sakit!" seru Bang Zaen.

"Oke Bang, siap melaksanakan tugas. Kira-kira mendakinya pukul berapa, Bang Zaen?" tanya Alif.

"Sekitar pukul lima sore kita naik gunung, masih ada waktu satu jam untuk meluruskan badan dan mengisi perut yang belum makan," kata Fikar.

Alif memeriksa semua teman-teman RPT yang ikut mendaki. Faiz, Limin, Wahib, dan Setyo sudah siap dengan perlengkapannya masing-masing. Setelah di cek kondisi kesehatannya, alhamdulillah semuanya dalam kondisi prima.

"Perhatian teman-teman, sebelum naik gunung harus tahu dulu medan yang akan kita hadapi. Saat hujan turun biasanya jalur yang kita lalui menjadi aliran sungai. Hal ini berbahaya menimbang jalan bebatuan menjadi licin. Apalagi saat kondisi menuruni tanjakan terjal, tidak hanya memegang tali dengan kuat tapi menapaki bebatuan juga harus lebih hati-hati," kata instruktur pendaki gunung salak, memberikan arahan kepada pendaki.

 

Peserta berangkat menuju puncak salak  dipimpin oleh Bang Zaen, selaku ketua rombongan. Alif berdampingan dengan Limin diikuti Faiz dan Wahib, semuanya menikmati langkah-langkah yang penuh dengan dorongan energi kaki, menelusuri bebatuan yang terjal dan menanjak.

"Kamu dulu terbayang tidak untuk naik gunung, Mas Limin?" tanya Alif.

"Boro-boro aku terpikir naik gunung, untuk olah raga saja harus berpikir dua kali. Sebabnya aku tidak tega, membiarkan orang tua yang berjuang untuk menghidupi keluarga. Setiap hari sibuk dengan jualan warteg (warung Tegal). Kalau tidak dibantu mereka terporsir tidak bisa istirahat. Padahal kondisi ibu sudah sakit-sakitan, tetapi masih memaksakan diri untuk berjualan," kata Limin, sambil curhat ke Alif.

"Berarti kita senasib, Mas Limin! Orang tuaku juga sama, hanya mengandalkan servis jam untuk menghidupi keluarga sehari-hari. Alhamdulillah, kuliah kita gratis dan dapat uang saku lagi. Ini merupakan karunia Allah yang sangat besar yang patut kita syukuri. Aku ingat firman Allah di Qur'an Surat Ibrahim ayat tujuh, yang mengatakan "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ni'mat kepadamu, dan jika kamu mengingkari ni'mat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Aku selalu ingat wejangan ustaz di kampung tentang syukur ini," kata Alif.

Hari mulai sore, udara pegunungan mulai terasa dingin. Medan untuk menuju pos satu sudah mulai terjal dan susah untuk dilalui. Ketua rombongan mengintruksikan agar berhati-hati, jaga jarak dan berpeganagan pada tali yang dipasang oleh tim pendaki yang sudah duluan berada di atas.

"Sebentar lagi kita sampai di Pos Bajuri. Ayo semangat kawan, rasakan sensasinya. Gimana rasanya naik gunung, enak bukan?" kata Fikar, memberi semangat kepada pendaki pemula.

"Subhanallah, luar biasa Bang. Baru kali ini aku menemukan tantangan seberat ini," kata Alif, sambil meringis menahan sakit akibat terpeleset dan tergores sikunya.

"Ayo, kite istirahat dulu di Pos Bajuri. Elu pade  kudu istirahat dulu, biar tidak terporsir energinye," kata Bang Zaen, memberikan kelonggaran untuk istirahat.

Kabut sudah mulai turun, pemandangan terhalang oleh tebalnya kabut yang menyelimuti permukaan gunung. Tetapi pemandangan dibawah masih terlihat dengan jelas. Cahaya lampu kota terlihat dengan jelas berdereret dengan rapih. Begitu indah pemandangan kota bogor yang penuh dengan gebyar cahaya lampu. Di atas gunug salak pemandangannya begitu menakjubkan.

Semua mata pendaki menerawang ke seantero kota bogor dan sekitarnya. Tidak bosan melihat pancaran sinar yang gemerlap, sambil menghirup udara pegunungan yang sejuk menembus lapisan dalam kulit, lupa dengan semua permasalahan kuliah yang selama ini menjadi tanggungjawabnya.

Alif bergumam dalam hati, melihat pemandangan menakjubkan penuh dengan lukisan alam yang sangat rapih dan indah.

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

"Masya Allah la quwwata illa billah."

Lama Alif termenung, sambil mulutnya berzikir, matanya menerawang ke tempat yang sangat jauh, sampai titik batas penglihatan. Dalam bayangannya, mencari tempat dimana ia dilahirkan dengan tanpa mempedulikan arah mata angin. Tetapi dengan mata hatinya bisa membayangkan letak bayang-bayang kampung halaman, beserta sosok Abah dan Emih yang  tersenyum kepadanya.

"Ayo bangun, kita persiapan menuju Pos dua. Cek semua perlengkapan yang dibawa, jangan samapi tertinggal," kata Fikar, memberi aba-aba untuk melanjutkan pendakian.

"Kita menuju Pos dua. Wilayah Area Camp. Kemudian lanjut ke Pos Bayangan. Hati-hati perjalanan sangat terjal dan licin. Banyak bebatuan yang tajam, yang sewaktu-waktu melukai tangan atau kaki kita," kata Kimoy, selaku pemandu dalam pendakian.

Air adalah sesuatu yang sangat berharga ketika kita naik gunung. Jangan meremehkan dengan stok air, karena dalam pendakian sangat sulit untuk mendapatkan air. Menjadi hal yang tak bisa diremehkan, walaupun Gunung Salak punya sumber air di Pos Bajuri. Seringkali pemakaian air tidak terukur, mana air untuk minum dan mana air untuk masak. Mengukur secara efektif. merencanakan menu makanan yang tidak terlalu banyak menggunakan air adalah langkah bijak untuk penghematan air.

Para pendaki sudah memasuki Pos 2 di Area Camp, semua peserta pendakian mulai mencari tempat masing-masing yang bisa untuk dijadikan tempat beristirahat sejenak.

Bang Zaen memberikan tips biar tidak terjadi kram pada kaki setelah berjalan mendaki.

"Perhatian untuk yang baru istirahat, gue kasih tahu ye, jangan sekali-kali kakinye dilipat nanti bisa kram. Lebih baek kaki lu angkat tinggi-tnggi di sandarkan ke dinding batu atau pohon, biar peredaran darahnya lancar," kata bang Zaen.

"Aduh tolooong! Kaki saya kram, tidak bisa digerakkan. Aduuuh sakit sekali!" keluh Faiz, sambil memegang kakinya yang kram.

"Coba diluruskan kakinya, saya tarik jari kakinya ke atas ya, tahan sedikit sakit, Faiz!" kata Alif, sambil menolong Faiz yang sedang kram.

"Gimana sekarang, masih sakit?" tanya Alif, ke Faiz yang sudah bisa berdiri.

"Alhamdulillah, sudah mulai hilang sakitnya, kamu bisa juga ngurut ya, Alif?" tanya Faiz, sambil mengucapkan terima kasih ke Alif.

"Ya, sedikit tahu, dulu pernah belajar refleksi, ketika masih SMA. Guru olahraga SMAku pintar refleksi, maka aku minta diajarin sama beliau, namanya Pak Bambang, orangnya energik dan disiplin," kata Alif, menjawab pertanyaan Faiz.

Di Area Camp, mereka beristirat sejenak untuk mengisi perut dan melaksanakan salat. Karena waktu magrib sudah lewat, dan sekarang sudah menunjukkan waktu pukul sembilan malam, maka salatnya di jama dan di kosor. Salat magrib dulu tiga rakaat kemudian dilanjutkan salat isya dua rakaat. Alif, Faiz, Limin, dan Wahib, berkumpul satu bivak, kebetulan mereka berinisiatif membuat bivak untuk tidur-tiduran melepas lelah.

Cukup lumayan juga tantangan mendaki gunung, kondisi badan harus prima, serta perlengkapan juga harus terpenuhi. Dengan medan yang terjal dan curam seperti gunung salak ini, maka perlu ekstra hati-hati dalam menentukan langkah.

Alif tertidur dengan lelapnya. Disampingnya Limin dan Faiz sedang asyik cerita, sambil minum air jahe yang dipanaskan di parafin. Begitu nikmat rasanya, badan menjadi hangat.

Tidak sengaja Faiz melihat Alif yang sedang tidur nyenyak, dan di atas kakinya ada ular yang sedang bergerak naik ke paha Alif.

"Alif bangun! Hati-hati di pahamu ada ular!" teriak Faiz.

Tiba-tiba ular menyerang tangan Alif yang sedang digerakkan untuk menghalau kepala ular.

"Crafft!" ular mematuk tangan Alif.

"Allahu Akbar, aduh tanganku dipatuk ular!" teriak Alif, sambil menagkap ular yang mematuk dan melemparnya ke lembah.

Kemudian tim P3K dengan sigapnya menuju ke Alif dengan membuka kotak P3K dan memberikan pertolongan pertama pada Alif yang sedang berusaha menahan bisa ular yang sudah menjalar ke tangan.

Tim P3K bekerja dengan cekatan. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, wajah Alif sudah mulai berubah dari pucat menjadi kemerahan. Proses reaksi obat sudah menunjukkan perubahan pada badan Alif. Sekarang sudah bisa duduk dan masih terasa sakit dan linu di seluruh badan.

"Gimana sudah ada perubahan setelah minum obat, Alif?" Tanya Limin, yang dari tadi mengkhawatirkan kondisi Alif.

"Alhamdulillah, sakitku sudah sedikit berkurang. Walaupun rasa linu di  seluruh tubuh masih terasa," kata Alif, menjawab pertanyaan sahabatnya.

"Ayo pendakian kita lanjutkan, tolong tim sapu jagad dampingi Alif, jangan sampai tertinggal," kata Fikar, memberi aba-aba agar pendakian dilanjutkan.

Rombongan pendaki HMPD berangkat menuju Pos Bayangan sekitar seratus meter kalau dihitung dari Area Camp. Karena medannya menaik dan curam, maka waktu tempuh dari Area Camp ke Pos Bayangan sekitar tiga jam untuk pendaki pemula.

Bang Zaen berada di posisi depan bersama tim pemandu yang sudah berpengalaman dalam pendakian.

Kabut mulai pekat, dan udara begitu dingin seperti menghirup salju. Semua pendaki sudah memakai jas  hujan dan jaket tahan air. Setelah melihat termometer ternyata suhunya sekitar sepuluh derajat celcius. Suhu yang begitu dingin membuat pendaki menggigil, menahan kuatnya rasa dingin menelusuf di pori-pori kulit.

"Jangan banyak diam kawan, lakukan sedikit olah raga, biar peredaran darah tetap mengalir dengan lancar," kata  Fikar.

"Tolooong! tolooong! aku terperosok mau jatuh ke jurang, lemparkan tali kemari, aku sudah mulai terperosok turun masuk jurang," teriakan Wahib, minta tolong karena terperosok masuk jurang.

"Sabar-sabar! Ini talinya, tangkap!  jangan sampai lepas, aku akan turun ke bawah untuk membantu," kata pemandu yang siap untuk turun ke jurang.

 Setelah mendapatkan tali yang di lemparkan ke arah Wahib, oleh pemandu, akhirnya bisa bergabung kembali bersama rombongan.

"perhatian untuk semua pendaki, wajib memegang tali untuk memanjat batu-batu terjal dan licin," kata Fikar.

Pendaki pada merayap menaiki dinding-dinding batu cadas yang besar dan licin. Sedikit demi sedikit melakukan pendakian akhirnya sampai juga ke Pos Bayangan.

Cuaca sangat tidak bersahabat, pendaki mulai merasakan dinginnya udara menusuk-nusuk semua persendian. Alif sudah merasa tidak sanggup untuk melanjutkan pendakian menuju puncak.

"Maaf teman-teman saya tidak kuat lagi, ijin tidak melanjutkan pendakian, " kata Alif, menyerah dengan kondisinya yang payah.

Bang Zaen segera ambil tindakan, memberikan intruksi walau bagaimanapun pendakian harus tetap jalan. Akhirnya Alif ditinggal oleh rombongan. Kimoy dan Engkus sebagai tim sapujagad menunggu bersama Alif di Pos Bayangan.

"Kita rehat disini dulu, nanti kalau sudah sehat kita melanjutkan pendakian lagi ya, Alif, " kata Engkus, memberi harapan ke Alif.

Tim pendaki HMPD sudah berhasil menaklukkan puncak salak. Mereka Mendirikan tenda untuk istirahat, sambil menunggu momen penting matahari terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun