"Kita menuju Pos dua. Wilayah Area Camp. Kemudian lanjut ke Pos Bayangan. Hati-hati perjalanan sangat terjal dan licin. Banyak bebatuan yang tajam, yang sewaktu-waktu melukai tangan atau kaki kita," kata Kimoy, selaku pemandu dalam pendakian.
Air adalah sesuatu yang sangat berharga ketika kita naik gunung. Jangan meremehkan dengan stok air, karena dalam pendakian sangat sulit untuk mendapatkan air. Menjadi hal yang tak bisa diremehkan, walaupun Gunung Salak punya sumber air di Pos Bajuri. Seringkali pemakaian air tidak terukur, mana air untuk minum dan mana air untuk masak. Mengukur secara efektif. merencanakan menu makanan yang tidak terlalu banyak menggunakan air adalah langkah bijak untuk penghematan air.
Para pendaki sudah memasuki Pos 2 di Area Camp, semua peserta pendakian mulai mencari tempat masing-masing yang bisa untuk dijadikan tempat beristirahat sejenak.
Bang Zaen memberikan tips biar tidak terjadi kram pada kaki setelah berjalan mendaki.
"Perhatian untuk yang baru istirahat, gue kasih tahu ye, jangan sekali-kali kakinye dilipat nanti bisa kram. Lebih baek kaki lu angkat tinggi-tnggi di sandarkan ke dinding batu atau pohon, biar peredaran darahnya lancar," kata bang Zaen.
"Aduh tolooong! Kaki saya kram, tidak bisa digerakkan. Aduuuh sakit sekali!" keluh Faiz, sambil memegang kakinya yang kram.
"Coba diluruskan kakinya, saya tarik jari kakinya ke atas ya, tahan sedikit sakit, Faiz!" kata Alif, sambil menolong Faiz yang sedang kram.
"Gimana sekarang, masih sakit?" tanya Alif, ke Faiz yang sudah bisa berdiri.
"Alhamdulillah, sudah mulai hilang sakitnya, kamu bisa juga ngurut ya, Alif?" tanya Faiz, sambil mengucapkan terima kasih ke Alif.
"Ya, sedikit tahu, dulu pernah belajar refleksi, ketika masih SMA. Guru olahraga SMAku pintar refleksi, maka aku minta diajarin sama beliau, namanya Pak Bambang, orangnya energik dan disiplin," kata Alif, menjawab pertanyaan Faiz.
Di Area Camp, mereka beristirat sejenak untuk mengisi perut dan melaksanakan salat. Karena waktu magrib sudah lewat, dan sekarang sudah menunjukkan waktu pukul sembilan malam, maka salatnya di jama dan di kosor. Salat magrib dulu tiga rakaat kemudian dilanjutkan salat isya dua rakaat. Alif, Faiz, Limin, dan Wahib, berkumpul satu bivak, kebetulan mereka berinisiatif membuat bivak untuk tidur-tiduran melepas lelah.