Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Signifikan: Wajah Timnas adalah Wajah Wadah Sepak Bola Akar Rumput yang Tak Diurus

11 Mei 2022   16:52 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:07 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono.JW

PHs lebih beruntung dan wajib bersyukur karena mengelola Timnas Vietnam yang para pemainnya sudah didik dalam wadah sepak bola akar rumput yang benar dan sangat diurus prioritas baik oleh federasi mau pun pemerintah Vietnam. 

Jadi, wajar pekerjaan PHs lebih mudah dan lebih ringan dalam membentuk Timnas Vietnam yang berkualitas, pasalnya SDM pemainnya saya ibaratkan sudah dalam bentuk emas, belum berlian. Sudah lulus TIPS.

Berbeda dengan STy. Tugasnya sangat berat, sebab STy malah harus terjun lagi menjadi pelatih sepak bola akar rumput bagi para pemain Timnas Indonesia, karena dasar elementer sepak bolanya saja masih salah. Siapa yang membikin para pemain Timnas Indonesia tak lulus dasar bermain sepak bola? Jawabnya, ya wadah sepak bola akar rumput yang tak diurus dengan benar.

Pantaslah pasukan Vietnam mampu membantai Indonesia 3 gol tanpa balas, saat STy juga masih coba-coba pemain, pun memaksakan diri tetap bermain terbuka.

Meski begitu, PHs masih nampak kurang cerdas saat pasukannya harus ditahan imbang Filipina. Kurang apa pasukan Vietnam? Jelas, PHs melempem strategi bila lawan main parkir bus. Kalau lawan parkir bus, pancing saja ikut main parkir bus dan saat lawan lengah dan terpancing ke luar dari parkir, tinggal hajar. Masa 1 gol saja sulit? 

Tapi buktinya, pasukan PHs tak mampu bikin gol ke gawang Filipina, tapi Myanmar bisa melesakkan 3 gol dan menang 3-2 atas Filipina.

Sepak bola bukanlah matematik, jadi hasil akhirnya sering sekali ditentukan oleh kecerdasan dan strategi pelatih, sekuat apa pun lawan yang dihadapi atau selemah apa pun lawan yang menghadang.

Untuk itu, sebagai juara bertahan, tuan rumah, dan melimpahnya pemain yang ibarat emas, menggaransi Vietnam menjadi juara lagi. Secara metematis jawabnya, harusnya ya. Pondasi, proses, dan hasil harusnya siginifikan.

Apakah mimpi Indonesia meraih emas tapi ibaratnya para pemainnya masih kategori bebatuan, belum emas, dapat terwujud? Secara matematis, jawabnya tidak. Sebab, pondasi dan proses tak signifikan.

Tapi sekali lagi, Filipina ternyata mampu membikin Vietnam imbang, tapi kalah oleh Myanmar. Itulah sepak bola.

Bisa jadi, benar Vietnam yang meraih emas. Atau  Indonesia akan bisa meraih emas? Atau mungkin malah Malaysia atau Thailand atau yang lain? Semua tergantung dari kecerdasan pelatih dan para pemain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun