Mohon tunggu...
Tomi Satryatomo
Tomi Satryatomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Media, Pembelajar Komunikasi, Mantan Jurnalis TV

Catatan-catatan ringan dan acak dari kehidupan sehari-hari. Silakan berkomentar, menyampaikan kritik dan saran, selama disampaikan dengan baik, tidak mengandung fitnah atau melanggar SARA.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Naluri yang Menunda Ajal dan Butir-Butir Nasi Amal Jariyah

2 Juni 2024   07:53 Diperbarui: 2 Juni 2024   07:57 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karangan Bunga Tanda Simpati/Dok. pri

Aku hanya bisa mengusap-usap kepala Kiki untuk terakhir kalinya, merapal semua doa dan ayat yang aku hafal, lalu berpamitan, berbisik agar tanah ciptaan Allah SWT agar menerima jenazah adikku dengan baik.

Sambil menyaksikan liang lahat mulai ditimbun tanah, aku panjatkan doa lagi, agar Allah SWT melipatgandakan pahala amal Kiki, melapangkan kuburnya, mengampuni dosa dan salah khilafnya serta menjauhkannya dari siksa kubur. Begitu banyak orang yang bersaksi tentang kebaikan-kebaikan almarhumah semasa hidupnya.

Allahumaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fuanha.

Butir-butir Amal Jariyah
Tahlilan hari ketiga baru selesai.

Pak Ramli, Imam di Masjid Al Hijrah, berbisik, "Kita kehilangan Bu Kiki. Biasanya setiap bulan puasa, Bu Kiki masak untuk buka puasa para jamaah. Rasanya enak sekali. Sekarang kita kehilangan."

Almarhumah Kiki memang dikenal jago masak. Dia teliti memilih bahan-bahan masakannya, dari para  penjual yang jadi langganannya di pasar. Kiki juga telaten memasak. Tangannya dingin. Hampir semua jenis masakan ia kuasai, mulai dari berbagai resep khas Indonesia sampai roti dan pastry.

Tidak heran, Kiki punya pelanggan-pelanggannya sendiri. Dari mulut ke mulut, setiap hari ada saja yang memesan makanan, baik untuk kebutuhan sehari-hari, buka puasa bersama, sedekah Jumat berkah hingga perayaan di kantor atau rumah.

Cukup sering juga Ibu-ibu di kompleks tempat Kiki tinggal, datang ke rumah membawa bahan-bahan mentah dan minta tolong dimasakkan. Mereka lalu makan bareng-bareng, sambil ngobrol-ngobrol. Guyub.

Kiki juga rajin menyumbangkan makanan masakannya untuk makan siang jamaah sholat Jumat di masjid dekat rumah, sebagai sedekah Jumat berkah

Apalagi setiap tanggal 9 April, saat Kiki ulang tahun. Nasi kuningnya yang pulen dengan aneka lauk pauk yang lezat, jadi incaran.

Baru kali ini, 9 April 2024, tidak ada lagi nasi kuning lezat, sebagai syukuran ulang tahun. Harusnya usianya 49 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun