Lingkungan kerja yang tidak mendukung perkembangan individu.
Stoikisme mengajarkan bahwa kita tidak boleh terlalu terikat pada hasil eksternal karena semua itu berada di luar kendali kita. Sebaliknya, kita harus menerima fortuna dengan sikap tenang dan tidak membiarkannya mempengaruhi kesejahteraan emosional kita.
2. Virtue: Faktor Internal yang Dapat Dikembangkan
Sebaliknya, virtue adalah segala sesuatu yang sepenuhnya berada dalam kendali kita. Dalam ajaran Stoikisme, terdapat empat kebajikan utama (cardinal virtues):
Kebijaksanaan (Wisdom) -- kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional dan berdasarkan pengetahuan.
Keberanian (Courage) -- keberanian untuk menghadapi kesulitan tanpa rasa takut atau putus asa.
Keadilan (Justice) -- perlakuan yang adil terhadap diri sendiri dan orang lain.
Pengendalian Diri (Temperance) -- kemampuan untuk mengendalikan emosi, keinginan, dan tindakan.
Dalam konteks akademik dan profesional, seseorang yang mengembangkan virtue akan mampu menghadapi tantangan dengan sikap yang lebih dewasa dan tetap berpegang pada prinsip moralnya.
Mengapa Membedakan Fortuna dan Virtue Itu Penting?
Membedakan antara fortuna dan virtue memungkinkan seseorang untuk fokus pada aspek yang dapat dikendalikan, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan resiliensi. Berikut beberapa alasan mengapa perbedaan ini sangat penting: