Mohon tunggu...
tofikhidayat
tofikhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

41123110030 - S1 Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Quiz 1 - Praktik Stoicisme, membedakan antara fortuna vs virtue untuk menjadi sarjana unggul dan profesional

29 Januari 2025   21:40 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Power Point Pertemuan 1,2, 3 Mata kuliah Kode Etik Umb Hal. 3

Lingkungan kerja yang tidak mendukung perkembangan individu.

Stoikisme mengajarkan bahwa kita tidak boleh terlalu terikat pada hasil eksternal karena semua itu berada di luar kendali kita. Sebaliknya, kita harus menerima fortuna dengan sikap tenang dan tidak membiarkannya mempengaruhi kesejahteraan emosional kita.

2. Virtue: Faktor Internal yang Dapat Dikembangkan

Sebaliknya, virtue adalah segala sesuatu yang sepenuhnya berada dalam kendali kita. Dalam ajaran Stoikisme, terdapat empat kebajikan utama (cardinal virtues):

Kebijaksanaan (Wisdom) -- kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional dan berdasarkan pengetahuan.

Keberanian (Courage) -- keberanian untuk menghadapi kesulitan tanpa rasa takut atau putus asa.

Keadilan (Justice) -- perlakuan yang adil terhadap diri sendiri dan orang lain.

Pengendalian Diri (Temperance) -- kemampuan untuk mengendalikan emosi, keinginan, dan tindakan.

Dalam konteks akademik dan profesional, seseorang yang mengembangkan virtue akan mampu menghadapi tantangan dengan sikap yang lebih dewasa dan tetap berpegang pada prinsip moralnya.

Mengapa Membedakan Fortuna dan Virtue Itu Penting?

Membedakan antara fortuna dan virtue memungkinkan seseorang untuk fokus pada aspek yang dapat dikendalikan, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan resiliensi. Berikut beberapa alasan mengapa perbedaan ini sangat penting:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun