Mohon tunggu...
tofikhidayat
tofikhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

41123110030 - S1 Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Quiz 1 - Praktik Stoicisme, membedakan antara fortuna vs virtue untuk menjadi sarjana unggul dan profesional

29 Januari 2025   21:40 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Power Point Pertemuan 1,2, 3 Mata kuliah Kode Etik Umb Hal. 3

Pendahuluan

Dalam perjalanan akademik dan profesional, seseorang sering menghadapi tantangan, kegagalan, dan keberuntungan yang tak terduga. Filosofi Stoikisme, yang berakar pada ajaran filsuf Yunani dan Romawi seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius, menawarkan cara pandang yang dapat membantu individu mencapai keunggulan akademik dan profesional dengan membedakan antara fortuna (nasib) dan virtue (kebajikan).

Tulisan ini akan membahas apa itu fortuna dan virtue, mengapa perbedaannya penting, serta bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Stoikisme untuk menjadi sarjana unggul dan profesional yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.

Apa itu Fortuna dan Virtue dalam Stoikisme?

1. Fortuna: Faktor Eksternal yang Tak Terkendali

Dalam Stoikisme, fortuna merujuk pada segala sesuatu di luar kendali kita, termasuk keberuntungan, lingkungan, kondisi ekonomi, keputusan orang lain, dan peristiwa yang tidak dapat diprediksi. Seneca menggambarkan fortuna sebagai arus sungai yang dapat membawa seseorang ke arah yang berbeda tanpa dapat dikendalikan.

Contoh fortuna dalam kehidupan akademik dan profesional meliputi:

Nilai ujian yang dipengaruhi oleh kebijakan dosen atau standar penilaian.

Keberuntungan mendapatkan beasiswa atau peluang magang yang tak terduga.

Kesulitan ekonomi yang menghambat pendidikan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun