Mohon tunggu...
tofikhidayat
tofikhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

41123110030 - S1 Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Quiz 1 - Praktik Stoicisme, membedakan antara fortuna vs virtue untuk menjadi sarjana unggul dan profesional

29 Januari 2025   21:40 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Power Point Pertemuan 1,2, 3 Mata kuliah Kode Etik Umb Hal. 3

1. Menghindari Frustrasi dan Kekecewaan Berlebihan

Ketika seseorang terlalu bergantung pada faktor eksternal, mereka rentan terhadap stres dan frustrasi. Misalnya, jika seorang mahasiswa hanya fokus pada nilai akhir tanpa mempertimbangkan proses belajarnya, maka kegagalan dalam satu ujian dapat menghancurkan motivasi mereka.

Dengan memahami konsep virtue, mahasiswa dapat mengalihkan fokusnya pada usaha dan disiplin belajar, bukan hanya pada nilai semata.

2. Meningkatkan Ketahanan Mental dan Profesionalisme

Dalam dunia kerja, keberhasilan sering kali bergantung pada faktor eksternal seperti kebijakan perusahaan atau kondisi pasar. Seorang profesional yang memahami prinsip Stoikisme akan lebih tangguh dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian.

3. Memperkuat Karakter dan Etika Profesional

Individu yang mengembangkan virtue akan lebih konsisten dalam menjalankan prinsip etika, tidak mudah tergoda oleh praktik yang tidak jujur, dan lebih dihormati di lingkungan akademik maupun profesional.

Bagaimana Menerapkan Stoikisme untuk Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional?

Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk menerapkan prinsip Stoikisme dalam kehidupan akademik dan profesional:

1. Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan

Salah satu ajaran utama Stoikisme adalah memahami dikotomi kendali (dichotomy of control), yaitu membedakan antara hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun