Seketika kita menjadi posesif, sensitif, dan menuntut perhatian lebih dari biasanya. Isi sharing yang biasanya tentang apa saja berubah menjadi lebih kecil ruang lingkupnya. Kita jadi tidak mau mendengar dia menceritakan apa pun yang dia mau, dia harus menjaga perasaan kita, dia nggak bisa senorak dulu dan lainnya. Rasanya tiba-tiba ada sekat-sekat dalam hubungan persahabatan ini.Â
Beruntung jika dia merasakan hal yang sama. Tapi bagaimana jika tidak? Terpaksa kita harus memendam rasa itu sendirian. Menahan hasrat diri untuk tidak jatuh cinta pasti lebih sulit dari pada menahan rasa lapar. Tapi hidup adalah pilihan, siapa pun berhak mengambil keputusan atas dirinya sendiri. Asal jangan lupa, bahwa tetap ada hal-hal yang mesti diperhatikan. Boleh menjadi diri sendiri tapi jangan memaksakan kehendak agar orang lain sepakat.Â
Lalu, kamu mau menjalani platonic love atau romantic love?
Salam sayang,
Ajeng Leodita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H