Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menjaga Platonic Love agar Tetap Sesuai Makna

20 Juni 2023   15:46 Diperbarui: 21 Juni 2023   00:00 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika kita menjadi posesif, sensitif, dan menuntut perhatian lebih dari biasanya. Isi sharing yang biasanya tentang apa saja berubah menjadi lebih kecil ruang lingkupnya. Kita jadi tidak mau mendengar dia menceritakan apa pun yang dia mau, dia harus menjaga perasaan kita, dia nggak bisa senorak dulu dan lainnya. Rasanya tiba-tiba ada sekat-sekat dalam hubungan persahabatan ini. 

Beruntung jika dia merasakan hal yang sama. Tapi bagaimana jika tidak? Terpaksa kita harus memendam rasa itu sendirian. Menahan hasrat diri untuk tidak jatuh cinta pasti lebih sulit dari pada menahan rasa lapar. Tapi hidup adalah pilihan, siapa pun berhak mengambil keputusan atas dirinya sendiri. Asal jangan lupa, bahwa tetap ada hal-hal yang mesti diperhatikan. Boleh menjadi diri sendiri tapi jangan memaksakan kehendak agar orang lain sepakat. 

Lalu, kamu mau menjalani platonic love atau romantic love?

Salam sayang,
Ajeng Leodita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun