Rakyat Jelata
Pak Tjip, masalahnya banyak orang yang tidak ikhlas melihat kebagiaan orang lain, yang dia juga ingin terlibat di dalamnya tetapi dia belum mendapat rizki tersebut. Apalagi kalau dia merasa lebih berhak dari orang-orang yang berbahagia itu. Alhamdulillah saya ikut merasakan kebahagiaan itu. Mudah-mudahan yang merasa tersakiti bisa segera mendapat kebahagiaan. Salam hormat, Pak Tjip!
Hantus Tommy
Kalau pun ada yang sakit hati (karena tulisan Pak Tjip baik itu yang judul makan semeja dengan Presiden RI ataupun jalan2 keluar negeri) berarti belum siap melihat orang lain bahagia, Pak Tjip... Berbagi pengalaman baik kebahagian ataupun kesedihan kepada orang lain itu adalah suatu pembelajaran hidup
RITA AUDRIYANTI
Hmmm..... Om Tjip, bagi saya sejauh ini tulisan Om biasa saja, normal, "tidak menganggu" bahkan sering inspiratif. Saya sadar, bahwa hidup ini akan selalu pro kontra dengan apa yang kita lakukan. Ada yang subyektif, ada yg objektif. Maksud saya, mudah2an "colekan" seseorang via inbox tidak menganggu kenyamanan Om Tjip.
Tapi saya juga angkat topi dengan jiwa sensitif Om Tjip yang berunjuk minta maaf jika postingan tsb menganggagu. Salut. Salam damai Om dari negeri jiran.
Marzozen MSatin
terenyuh juga baca artikel om ini, om yang tua masih ingin mawas diri. Jelas kita hidup tidak bermaksud buruk bagi sesama dan juga tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang, salut om, wassallam
Ma'arif Setyo Nugroho
Sebenarnya jika ada yang benar-benar terluka itu bukan karena artikelnya, pak TJip, tetapi lebih karena prosedurnya. Justru saya menunggu semua kompasiner yang datang menuliskan kisahnya.