Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana Perwujudan Miniatur Indonesia

18 Desember 2015   18:31 Diperbarui: 18 Desember 2015   18:51 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Giens

Gak mungkin mengikuti keinginan semua orang, Opa. Ada pemain bola mencetak gol lalu melakukan selebrasi pun "menyakiti perasaan" tim yg kebobolan, plus suporternya, dan keluarga mereka yang mendukungnya di rumah. Tapi klo tak melakukan selebrasi, bisa dianggap tak menghargai usaha timnya yang mengantarnya mencetak gol.

Susah, mau jaga perasaan pihak yg mana. Simalakama. Semoga nanti tertawa tidak "dilarang" meski masih ada yg menangis.. gembira juga tidak "dilarang" meski masih ada yg bersedih. Semoga makan pun tidak "dilarang".. meski masih ada yg kelaparan. Salam opa.

Alam semesta

Gak mungkin mengikuti keinginan semua orang, Opa. Ada pemain bola mencetak gol lalu melakukan selebrasi pun "menyakiti perasaan" tim yg kebobolan, emang member kompasiana ini ada di tim yang berbeda, ini cuma 1 tim, kompasiana. kira2 dong klo mau beranalogi.

Andy Laksmana Sastrahadijaya

Dari 1.600 artikel yang sudah terpublished,rasanya tak satupun isinya menunjukkan kebanggaan diri."

Pak Tjip yang baik hati, meskipun Anda tidak memaksudkannya untuk membanggakan diri, oleh sebagian Kompasianer yang belum "matang" banyak artikel Anda dapat dapat dengan mudah dipersepsikan (secara keliru) sebagai ekspresi kebanggaan diri

Menulis kisah diri sendiri atau keluarga sendiri dan menempatkan diri sendiri/istri sebagai protagonis/tokoh jagoan dalam artikel sering disalahtafsirkan oleh pembaca sebagai penggelembungan ego alias membanggakan diri, walaupun hal itu dilakukan secara tidak sengaja dan sangat halus sehingga saking samarnya, Anda sampai tidak merasa atau menyadarinya. Semoga komentar yang mungkin terasa pahit ini menjelma menjadi "jamu" psikologis yang sangat manjur bagi Anda.

Asco

tenang aja pak gak terluka sedikitpun kok.menurutku mau senang atau tidak itu urusan kita masing masing,bukan urusan orang laen,emang gak ada tujuan buat melukai orang laen kok.tak ada yang salah sama sekali dari tulisan pak tjip,dan tidak perlu harus minta maaf karena memang tak ada yang perlu di maafkan.yang terluka itu hanya anak kecil yang tingkat kedewasaannya masih perlu di uji di laboratorium kira kira bs di buat dewasanya kapan.salam hangat pak tjip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun