Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda atau memiliki banyak pasangan seks, memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual.
Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks.
Saat ini sudah ada beberapa vaksin yang mencegah terjadinya infeksi dari beberapa jenis HPV.
Faktor Resiko Lainnya
Merokok: Wanita yang merokok berada dua kali lebih mungkin mendapat kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak. Rokok mengandung banyak zat racun/kimia yang dapat menyebabkan kanker paru. Zat-zat berbahaya ini dibawa ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga. Produk sampingan (by-products) rokok seringkali ditemukan pada mukosa serviks dari para wanita perokok.
Infeksi HIV: HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS- tidak sama dengan HPV. Ini dapat juga menjadi faktor resiko kanker serviks. Memiliki HIV agaknya membuat sistem kekebalan tubuh seorang wanita kurang dapat memerangi baik infeksi HPV maupun kanker-kanker pada stadium awal.
Infeksi Klamidia : Ini adalah bakteri yang umum menyerang organ wanita, tersebar melalui hubungan seksual. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa ia terinfeksi kecuali dilakukan tes untuk klamidia selama pemeriksaan panggul. Beberapa riset menemukan bahwa wanita yang memiliki sejarah atau infeksi saat ini berada dalam resiko kanker serviks lebih tinggi. Infeksi dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah serius lainnya.
Diet : Apa yang Anda makan juga dapat berperan. Diet rendah sayuran dan buah-buahan dapat dikaitkan dengan meningkatnya resiko kanker seviks. Juga, wanita yang obes/gemuk berada pada tingkat resiko lebih tinggi.
Pil KB: Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks. Riset menemukan bahwa resiko kanker serviks meningkat sejalan dengan semakin lama wanita tersebut menggunakan pil kontrasepsi tersebut dan cenderung menurun pada saat pil di-stop. Anda harus membicarakan dengan dokter Anda tentang pro kontra penggunaan pil KB dalam kasus Anda. Memiliki Banyak Kehamilan: Wanita yang menjalani 3 atau lebih kehamilan utuh memiliki peningkatan resiko kanker serviks. Tidak ada yang tahu mengapa ini dapat terjadi.
Hamil pertama di usia muda: Wanita yang hamil pertama pada usia dibawah 17 tahun hampir selalu 2x lebih mungkin terkena kanker serviks di usia tuanya, daripada wanita yang menunda kehamilan hingga usia 25 tahun atau lebih tua
Penghasilan rendah: Wanita miskin berada pada tingkat resiko kanker serviks yang lebih tinggi. Ini mungkin karena mereka tidak mampu untuk memperoleh perawatan kesehatan yang memadai, seperti tes Pap Smear secara rutin.