Dari pengalaman ini, saya baru tahu ada sesak nafas yang terjadi pada seseorang tidak selalu disebabkan oleh penyakit fisik seperti Paru-paru dan Jantung, tetapi bisa terjadi karena masalah Psikologis yang disebut penyakit Psikosomatis.
Jadi para pembaca sekalian, jika keluarga anda mengalami Depresi. Memang banyak penyebab dari depresi seseorang, tetapi jangan lupa sumbangsih yang besar terhadap depresi bisa dari  anda sendiri.Â
Ada beberapa saran:
1. Kasihilah pasangan kita dengan sepenuh hati.
Menyakiti pasangan kita sama dengan menyakiti kita sendiri. Memang sebagai lelaki kita merasa ada superioritas. Seringkali saya ingin dihormati, di anggap dan di dengar.
Saya merasa lemah saat dia tidak mau mentaati apa yang saya perintahkan. Maka kadang-kadang saya marah-marah dan membentak dengan tujuan agar dia diam dan menuruti apa yang saya mau.
Kita semua menikah tanpa pengalaman kecuali pernah bercerai lalu menikah lagi. Hal itu juga tidak menjamin bahwa pernikahan kedua akan lebih baik, karena ada juga yang sudah menikah kedua kali tetap bercerai.Â
Menurut saya, banyak sekali pertengkaran terjadi karena kesalahpahaman kepada pasangan kita. Sehingga membuat kita melakukan tindakan yang kita anggap benar, padahal sedang menyakiti pasangan kita. Jadi saya belajar lagi bahwa pasangan kita bukan tempat kita melampiaskan amarah oleh karena tekanan pekerjaan. Tetapi jadikan dia tempat kita mengekspresikan kasih.
2. Menemani dan Mendengar lebih baik daripada mengomel
Saya memiliki kecenderung  mengomel dan marah, saat istri dan anak melakukan kesalahan atau ada masalah. Tujuan saya adalah agar mereka tahu bahwa saya sedih atas apa yang terjadi.Â
Akan tetapi, karena saya mengomel dan marah-marah. Jadi yang terlihat bukan kesedihan, kasih dan perhatian saya kepada mereka. Tetapi kemarahan saya yang membuat mereka semakin stres, kemudian berakhir dengan depresi.Â