Mohon tunggu...
Timotius Cong
Timotius Cong Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penginjil

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Depresi BISA Di Sembuhkan

10 Juni 2020   16:21 Diperbarui: 18 Juni 2020   17:48 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokter menjelaskan bahwa Paru-paru istri saya juga baik-baik. Di satu sisi bersyukur istri saya bukan sakit Tiroid dan paru-paru, tetapi di sisi lain bertambah bingung, apa yang terjadi pada istri saya. Mengapa dia bisa sesak nafas? Saya berpikir, mungkin lebih baik ada penyakit, karena lebih mudah mengobatinya. Daripada seperti ini, bukan paru-paru dan Tiroid tetapi masih sesak nafas. 

Setelah pemeriksaan Tiroid dan rontgen Paru-paru, hanya tersisa satu kemungkin lagi yaitu Jantung, karena jantung juga bisa menyebabkan sesak nafas. Maka saya buat janji dengan dokter, dan mendapatkan surat untuk pemeriksaan Jantung, baik melalui Treadmill dan USG jantung. 

Hati saya mulai berdebar dan takut saat mendengar penjelasan dokter sambil dia melakukan USG Jantung, bahwa  ada lubang-lubang di jantung istri saya, berarti ada kemungkinan dia sakit jantung.  Akan tetapi, dokter berkata, "Lubang-lubang kecil tersebut juga tidak menjadi masalah, karena itu adalah bawaan lahir. Jadi tidak terlalu signifikan menjadi penyebab sesak nafas." 

Dokter jantung melanjutkan, yang terbaik dalam pemeriksaan jantung adalah saat dia sesak nafas, supaya kita bisa melihat apa yang terjadi di jantungnya. Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana caranya buat dia sesak nafas? 

Masalahnya, selama ke dokter tidak pernah sesak nafas sebab sesak nafas yang dia alami terjadi secara tiba-tiba. Lalu dokter menyuruh untuk mengadakan pemeriksaan jantung melalui Treadmill.  

Mulailah istri saya berjalan di Treadmill. semakin lama semakin kencang. Dia mulai terlihat ngos ngosan sampai mengalami sesak nafas. Segera dokter datang melihat grafik dari detak jantungnya. Hasilnya, sekalipun istri saya sesak nafas ternyata jantung istri saya normal. 

Setelah menjalani pemeriksaan dari satu spesialis ke spesialis lain, dan satu ruangan ke ruangan lain. Dokter mengembalikan istri saya ke dokter Internis yang adalah dokter pertama tempat kami berkunjung. 

Dokter internis menyimpulkan bahwa istri saya sakit Spasmofilia. Apa itu spasmofilia? Sampai saat ini, saya juga tidak mengerti tepatnya sakit apa itu. Tetapi obat-obat yang diberikan lebih cenderung disebut obat penenang. Karena obat tersebut memang cocok mencegah sesak nafas. 

Obat Kalxetine di minum 2x1. Jika ada gejala mau sesak nafas, segera minum obat yang kecil-kecil warna biru (saya sudah lupa namanya) akan langsung merasa ngantuk dan tidak sesak.

Sejak minum obat ini, istri saya sudah tidak sesak lagi. Dokter berkata, obat ini harus di minum selama 2 tahun. Di karenakan ada hasil dari obat tersebut, maka secara rutin istri saya minum obat tersebut.

Akan tetapi, setelah 2 tahun yaitu tahun 2010, tiba-tiba istri saya sesak lagi. Saya kaget dan merasa minum obat tersebut sia-sia. Obat tersebut tidak menyembuhkan, hanya menahan. Jadi saya juga bingung harus berbuat apa. Apalagi efek samping Kalxetine membuat rambut istri saya mudah rontok sehingga mulai menipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun