Di manakah mantra bersumber? Di dalam Weda, Weda itu sendiri adalah kidung mantra ilahi. Siapa yang menurunkan Weda? Brahma! Maka siapa "Penulis Mantra"?
Weda, Sabda, Mantra, yang bersifat anadi ananta, Sanata. Ia kekal. Ia awal dan akhir. Ia ada sebelum penciptaan. Ia bersama-sama Brahman.
Bandingkan dengan Yohanes 1: 1-2: "In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God. The same was in the beginning with God."
So, hei kau Hindu, hei kau Kristen, hei kau yang lain-lain, kita dibangun (oleh) dan memuja (kepada) satu narasi besar yang sama! Jika begitu, mengapa saling benci?
OM Bhur Bvah svah, Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Sang Bhumi, Dikaulah Alam-Semesta, Dikaulah Kehampaan yang menyelimuti bumi dan alam semesta ini.
_____________
Sesuai acara diskusi, dr. Sahadewa berbisik kepada saya. "Inilah yang saya cemaskan. Tafsir atas puisi-puisi ini melampaui maksudku," katanya.
Ya, dr. Saha. Jangan mengeluh. Sekali karya kauterbitkan, dirimu mati, dan puisi menemukan kehidupannya sendiri.
Note:
[1] Wujud materil yang digunakan dewa ketika menitis.
[2] Kidung sastra peninggalan Majapahit, ditulis dalam kawi (Jawa Kuno bercampur Sansekerta).