Mendengar jawaban dokter itu, Galih langsung sujud syukur, kemudian dia memeluk istrinya. Dan ia kecup kening istrinya dengan penuh kasih sayang. Keduanya berurai air mata karena terharu, “Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah mengabulkan doa kami.”
Terngiang di hati pasangan suami-istri yang merasakan kebahagiaan yang teramat sangat itu, Firman Allah dalam Surat Maryam ayat 7 – 9 yang sering mereka baca.
(Allah Berfirman), “Wahai Zakariyya! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah Memberikan nama seperti itu sebelumnya.”Dia (Zakariyya) berkata, “Ya Tuhan-ku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
(Allah) Berfirman, “Demikianlah.” Tuhan-mu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
Sebelum mereka pulang mengabarkan berita gembira itu pada keluarga yang lain, pasangan suami-istri itu tak henti-hentinya mengucapkan puji syukur kepada Allah, dan tak lupa pula mereka berterima kasih kepada dokter. Dokter tersenyum bangga karena turut merasakan kebahagiaan mereka berdua.
“Alhamdulillah, Allah telah memberikan pilihan terindah buat rumah tangga kita Mas. Alhamdulillah kita diberi kesabaran tuk terus mendayung bahtera rumah tangga kita.” Linda berkata sambil memegangi perutnya, yang diikuti senyum bahagia sang suami saat mereka pulang ke rumah.*
___________
*cerpen ini pernah terbit di Majalah Cahaya Nabawy, edisi Maret 2012. Haderi Ideris (Haderi Idmukha). Dan dibukukan dalam Kiat Menulis dan Cerpen-Cerpen Pilihan
Mengidentifikasaikan Unsur Interinsik Cerpen “Pilihan Terindah”
1.Tema: Pernikahan