b) Linda: Lemah lembut, manja, pengertian, baik, mudah tersinggung dan penyayang
(“Ada apa Mas,” sahut Linda lembut.)
(“Ah, Mas, kita memang sudah jodoh, cinta tidak memandang kaya dan miskin, cinta itu suci, ia datang dan pergi tak terduga Mas,” sahut Linda manja.)
(“Mas, katakanlah! Aku siap menerima hal yang terburuk sekalipun.”)
(Linda menggenggam jemari suaminya lebih erat. Apa yang ia katakan itu bertolak belakang dengan hatinya. Sebenarnya itu hanya ungkapan bibirnya saja, karena bagaimanapun perasaan wanita lebih halus, sehingga ia mampu menangkap ketidaknyamanan sikap suaminya.)
(“Lalu, apa maksud Mas mengatakan hal itu, apa memang Mas sudah memiliki calon pengganti diriku? Sudah, sana pergi, pergi...! Temui calon istrimu itu dan ceraikan aku sekarang juga!” )
(Linda memeluk suaminya dan berkata,” Ya Mas, Mas sudah saya maafkan.”)
4. Alur: Maju
(Dua bulan berlalu, pasangan suami-istri itu terus dengan tekun menjalankan saran Ustadz Jamil. Suatu ketika, sepulang dari kantor, Galih mendapati istrinya uring-uringan. Memang dua bulan terakhir ini emosi Linda kadang tak terkontrol. Saat ini Linda merasakan pusing dan mual yang teramat sangat.)
5. Amanat: Janganlah kita, cepat menyimpulkan sesuatu yang belum tau pastinya, kita harus bisa mengontrol emosi kita dan selesaikan semua masalah dengan pikiran yang jernih dan cara yang baik
6. Sudut pandang: orang 1 sebagai pelaku utama