Mohon tunggu...
Tista Arumsari
Tista Arumsari Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang mahasiswi yang sedang sibuk menyelesaikan tugas akhir

Seorang mahasiswi rumpun humaniora di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Juga seorang content writer yang gemar menulis topik wisata, pendidikan, dan kesetaraan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Masa Pendidikan Terbuka Luas untuk Semua Orang, Mengapa Sekolah Kedinasan Masih Diperlukan?

16 Mei 2020   03:10 Diperbarui: 16 Mei 2020   11:32 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Karsapraja.net

Pada praktiknya, seluruh tahapan pendaftaran ke sekolah kedinasan telah didesain sedemikian rupa, seperti hasil tes SKD berbasis CAT langsung diumumkan setelah tes. Sehingga tidak memberikan ruang kepada para oknum spekulator. Bahkan keseluruhan proses ini juga melibatkan lembaga-lembaga pengawas seperti Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pungutan-pungutan liar yang pada dasarnya tidak ada dalam aturan penyelenggaraan menjadi tantangan sejak dahulu kala. Karena inilah sumber stereotip bahwa sekolah kedinasan itu mahal. Padahal sebenarnya tidak juga.

Berbeda halnya dengan persaingan ya. Yang membuat sekolah kedinasan terkesan sulit dimasuki adalah karena persaingannya yang amat ketat. Terlebih di perguruan tinggi kedinasan yang populer seperti PKN STAN dan IPDN.

Oleh karenanya, jika kamu tertarik mendaftar sekolah kedinasan, yang perlu kamu lakukan adalah belajar dan mempersiapkan diri untuk dapat lolos dari serangkaian tahapan seleksi pendaftaran sekolah kedinasan.

Kursus di bimbel online sekarang ini merupakan alternatif yang dipilih sebagian besar calon pendaftar sekolah kedinasan. Sebab, situasi pandemi Covid memang mau tak mau membuat orang terbatas untuk bepergian. Lebih aman belajar dari rumah.

Jadi, argumen bahwa hanya kalangan menengah ke atas yang dapat mengakses sekolah kedinasan menjadi tidak valid. Sebab, kenyataannya biaya pendaftaran ke sekolah kedinasan tidaklah mahal, justru amat terjangkau dan masuk ke penerimaan negara.

Yang membuatnya tampak mahal adalah ulah oknum yang mengambil pungutan liar atau disebut juga calo atau spekulator. Ini memang tantangan untuk membumihanguskan keberadaan para oknum tak bertanggung jawab ini. Tetapi, tidak berarti sekolah kedinasan menjadi mahal karena oknum tersebut.

Toh, mereka hanya pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dilakukannya hanya menipu dan mengambil keuntungan dari para pendaftar. Apabila tidak lolos uang akan dikembalikan. Ada yang 25%, 50% sampai 75%. Pada intinya, para pendaftarlah yang berjuang, mereka hanya berjudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun