Mohon tunggu...
Tiarna Samosir
Tiarna Samosir Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sosial, Lingkungan dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutilang dan Pohon Jambu Kelutuk

18 Mei 2024   16:48 Diperbarui: 18 Mei 2024   16:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sekitar rumahku ada 5 pohon yang tumbuh cukup subur. Ada pohon mangga, pohon sirsak dan 2 pohon alpukat. Saya kira, besar pengaruh pohon itu terhadap ketersediaan air tanah di rumah.

"Pak, ada anak yang jatuh saat memanjat pohon jambu itu." lapor seorang tetangga.

"Tebanglah,pak. Biar jangan ada korban lagi" cecar tetangga itu tanpa menunggu respon kami.

Sulit bagiku untuk menebang pohon itu. Tidak banyak yang mau menanam pohon di komplek ini. Menjadi sebuah dilema bagiku, apakah harus mengikuti saran tetangga itu atau memikikan solusi lain.

"Kita tebanglah pohon itu" tiba-tiba suami berkata. 

Kalau sudah diperingatkan tetangga, sebaiknya kita dengarkan. Jangan sampaiada korban lagi. Bisa kena tuntut kita oleh warga, begitulah percakapan kami yang belum menemukan solusi.

"Kenapa bukan mereka yang kita tuntut?" tanyaku balik.

"Bukankah memanjat dan mengambil buah milik orang lain itu, suatu yang melanggar aturan?" tambahku keberatan 

Aku menyayangkan harus menebang pohon-pohon itu. Betapa gersangnya jika pohon-pohon itu ditebang. Bagaimana dengan fungsi pohon sebagai penahan air? Sebagai penghasil oksigen? Sebagai ....., entah apa lagi.

Pokoknya jangan tebang. Pikirkan solusi lain, batinku berperang..

"Bagaimana kalau pohon itu kita liliti dengan kawat duri, agar tidak dipanjat anak-anak?, usulku asal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun