Tapi mantra tiada henti bergema.
"Setahun sekali. Mari diberi arti."
Tra menggamit lengan Sham. Pandangan matanya tak sulit dibaca.
"Kita pergi sekarang."
Di sekeliling mereka, pasangan-pasangan sudah hanyut bermesraan. Membuktikan cinta. Mengapresiasi sayang.
Mereka kabur. Keluar dari villa yang berubah surga. Tak ada yang mengejar. Tak ada yang sadar. Semua pasangan dimabuk kepayang. Di sembarang ruang mereka mempersembahkan cinta dan kasih sayang.
"Aku sudah bilang, bakal begini akhirnya," Tra mendengus, keringat melumuri badannya yang terenggah.
"Aku hanya ingin suasana berbeda, biar tidak begitu-begitu saja,"
"Ngaco kamu, Shim. Jangan-jangan otak kamu sudah somplak,"
"Tapi aku kenal mereka baik-baik."
"Dan sekarang kamu baru merasa tertipu dengan anggapanmu,"