Sepasang kekasih. Mati di hari orang-orang merayakan cinta kasih.
***
"Chis, ayo pulang." Ajakku.
Pesta sudah selesai. Puas aku berbicara sendiri, ngobrol sendiri dengan gundukan tanah di pemakaman ini. Tisuku habis. Mataku merah, lebam kebanyakan menangis.
"Bentar," Chis masih jongkok. Tangannya mengeruk permukaan tanah. Membuat gundukan kecil di sisi antara makam Sham dan Tra.
"Itu makam siapa? Eric?" Aku tertawa kecil.
"Bukan. Eric sudah aku makamkan di masa lalu."
Chis, yang sudah sembuh stresnya tanggal 14 ini, mengeluarkan papan kecil dari tasnya. Papan itu ia tancapkan di ujung gundukan tanah yang barusan ia bikin.
Karena aku berdiri, aku tidak begitu jelas membaca tulisan di papan itu.
Seolah mendengar kata hatiku, dengan lirih, Chis berkata, "R.I.P VALENTINE’S DAY"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H