Mohon tunggu...
Thomas Edison Duha
Thomas Edison Duha Mohon Tunggu... Relawan - Jangan hidupi hidup yg tidak membahagikan

Tidak ada kemutlakan sesuatu hal yang bersifat fisik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Panggilan Tuhan, Melepaskan dengan Cinta, Merelakan dalam Doa

22 Oktober 2024   17:57 Diperbarui: 22 Oktober 2024   18:23 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Rafel memberkati pernikahan Laras, ia melakukannya dengan tulus. Setiap kata yang ia ucapkan mengandung doa, tidak hanya untuk kebahagiaan Laras dan suaminya, tetapi juga untuk kedamaian dalam hatinya sendiri.

Setelah upacara selesai, Laras mendekati Romo Rafel dengan mata yang berkaca-kaca. "Terima kasih, Romo," katanya pelan sambil mengusapi air matanya. Rafel tersenyum, "Aku ikut bahagia, Laras." Dan saat itu, mereka tahu bahwa meski cinta mereka telah berubah, kenangan akan cinta itu akan selalu hidup, dalam doa dan dalam hati mereka.

Mereka berdua berdiri dalam keheningan sejenak, mengenang masa-masa yang telah mereka lalui. Tak ada kata yang bisa menggambarkan perasaan mereka saat itu, tapi mereka tahu bahwa mereka telah diberkati, meskipun dalam cara yang berbeda.

Dan saat Laras berjalan keluar dari gereja, menggenggam tangan suaminya dengan erat, Rafel menatapnya dengan penuh kedamaian. Ia tahu bahwa cinta sejatinya kini telah berpindah pada Tuhan dan umat-Nya, sementara cinta yang pernah ia miliki untuk Laras kini menjadi kenangan indah yang akan selalu ia simpan dalam doanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun