"Bu, tolong, bu, jangan sampai ketahuan kalau aku lapor polisi," pinta Don Bosco.
"Don't Worry Jangan Kuatir," balas Via. "Disini kita punya tim yang biasa main halus... Raba-raba, cium-cium, peluk, langsung tangkap! Slepet! Dijamin tidak ketara! Dan jangan lupa, beri kami kabar jika ada perkembangan baru, apa saja."
Don Bosco tersenyum. "Iya, bu... Terimakasih, bu..."
Setelah itu, Don Bosco dan Didin pergi.
Via langsung menghubungi Rainer dan dua orang yang lainnya agar segera datang ke kantornya. Begitu tiba di kantor, Rainer betul-betul kaget karena yang akan ia hadapi nanti adalah Xyborg. Dan Rainer baru melapor sekarang tentang pertarungannya melawan Xyborg. Meski begitu, Via sudah tahu kalau Xyborg adalah anggota Black Heaven. Itulah sebabnya Rainer diikutsertakan dalam tugas kali ini.
Setelah diselidiki lebih lanjut, rupanya Xyborg sering ada di bar pinggiran Kota Jakarta. Rainer dan dua orang lainnya bernama Indra serta Bima menyelidiki bar tersebut. Sesampainya di bar, mereka bertiga langsung duduk di meja depan.
"Kopi manis setengah!" Indra memesan pada pelayan bar.
"Kopi?" tanya salah satu pelayan bar bermata kecil.
"Kopi manis!" Indra mengulangi dengan nada ketus dan agak keras.
"Nggak ada. Disini kan menjual minuman keras," jawab pelayan tersebut.
"Kau pikir kopi bukan minuman keras?!" sahut Indra.