Tapi mengapa?
Mengapa, wahai Tuhan?
Mengapa kau melindungi kerajaan ini?
Tepat di hari ini, kau kirimkan hujan debu untuk menghalangi mata kami.
Hujan debu yang teramat sangat pekat.
Hujan biasa di pagi tadi, kami masih dapat memahaminya.
Tapi ini?
Apa artinya? Kau menyukai kerajaan ini?
Jarak pandang kami menjadi terbatas, kami tidak tahu sayatan kami mengenai musuh atau kawan.
Kami bahkan tidak mengetahui, apakah kaki kami masih menjejak tanah atau tidak.
Aku menggeleng -- gelengkan kepalaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!