Kutatap keponakanku.
Waktunya pulang.
Ia mengiyakan.
Sebuah siulan panjang hadir dari mulutnya, memberikan sinyal bagi seluruh prajurit Sriwijaya untuk menyudahi pertarungan dan meninggalkan arena pertempuran.
Para dewa sudah mengalahkan kami.
Nirwana tidak merestui tindakan kami.
Sriwijaya sudah gagal dalam serangan.
Kutatap terakhir kali Candi Siwa dengan segala kemegahannya.
Aku memberikan sebuah senyuman, karena kutahu hari ini aku diberikan sebuah pelajaran yang sangat berharga.
Amat sangat berharga.
Udayaditya membopongku keluar dari lingkungan candi, menuju ke atas kuda.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!