Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | (RTC) Buku Baru untuk Erni yang Rumahnya Ditiup Puting Beliung

16 Januari 2019   20:59 Diperbarui: 16 Januari 2019   21:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erni tertidur di rumah Mak Pinah yang kondisinya lebih baik. Perutnya cukup kenyang meski hanya makan mie  instan yang kerap ia makan bersama emak. Ketika ayah tak kunjung pulang dan tak memberi uang yang dititipkan teman ayah yang sama-sama bekerja serabutan di Jakarta. Ayah tidak punya rekening bank. Ayah juga tidak punya HP.

"Er....Er...!" suara lembut Emak, menepuk-nepuk betis anak SD kelas empat itu.

Lalu seorang lelaki, berjongkok. Dan mengelus-elus betis sebelah yang emak elus.

"Ini ayah pulang."

Tak ada jawaban.

"Ayah bawakan ... buku."

Tak bergeming.

"Buk .... buku ini untuk ...." Ayah tak kuasa meneruskan. Suaranya serak. "Ayah tadinya ingin menghadiahimu. Tapi, tadi kulihat buku-bukumu rusak semua. Tempayan pecah. Airnya menumpahi bukumu...."

Ayah yang tak pernah menangis, airmatanya tumpah. Emak hanya bisa menepuk-nepuk pundaknya lelaki itu.

Erni kaget ketika tersadar. Wajah ayahnya yang gosong, tersenyum. Sambil memperlihatkan buku. Bergambar pemandangan indah. Perkebunan teh yang menghijau.

"Itu untuk Neng, ayah?" tanya gadis itu sambil merebut buku dari tangan ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun