Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | (RTC) Buku Baru untuk Erni yang Rumahnya Ditiup Puting Beliung

16 Januari 2019   20:59 Diperbarui: 16 Januari 2019   21:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku mau Emak saja. Di mana dia? Tadi, sewaktu Neng tidur, ia ada."

Mak Pinah tak bisa menjawab. Angin ribut mengacaukan semua. Termasuk ia yang selamat tak ditibani bangunan yang di sebelah-menyebelah hancur berkeping-keping.

"Ini azab, ya Mak Pin?" tanya Erni dengan lugu. Masih termangu dengan pemandangan di sekitarnya.

Mak Pinah tak bisa menjawab.

"Kamu tahu dari mana?" wanita itu duduk dan sama-sama memandang ke depan. Seperti anak dan emak.

"Dari tivi."

"Dari tivi?"

Erni mengangguk.

"Tapi azab itu untuk orang yang suka memaki."

Mak Pinah menghela nafas dalam-dalam. Ia pun pernah menonton acara itu di tivi. Tentang orang-orang yang seperti diingatkan akan perbuatan-perbuatannya. Terutama yang seenaknya memperlakukan manusia, alam dan Tuhan. Demi kepentingannya. Demi naluri kebejatannya.

"Angin ribut puting beliung ini bukan azab, Neng."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun