Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bos Ingin Menulis

15 Januari 2017   09:02 Diperbarui: 15 Januari 2017   09:54 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ya, iyalah. Lu kayak baru ngikut gue aje.”

Si Muda berlalu.

Acara di tivi berlajut.

“Sekarang paslon nomor dua ...Silakan paparkan lebih detail dan terukur. Apa yang menjadi keunggulan program Anda berdua dibandingan yang lainnya.”

Lelaki itu manggut-manggut.

“Si Kapir ini pasti ngelak soal seksis ...dasar!”

Dengan gestur yang cukup terbaca, paslon nomor dua memaparkannya. Namun bahasanya lebih dari runtut. Tak meledak-ledak.

“Hmmm ....”

Kurma bertambah. Juga krupuk. Semua disikat.

“Kenapa krupuk?”

“Kan sukanya Imam?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun