Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(LOMBAPK) Sepatu Kemenangan

2 Juni 2016   04:06 Diperbarui: 2 Juni 2016   04:19 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pintu gerbang sekolah, berjalan Pandu. Tampak tenang. Tidak mengenakan topi seperti biasanya. Padahal, gerimis masih rintik.

“Selamat pagi, Pakde ....selamat pagi, Kartono.”

Pakde menyahut. Kartono tidak. Agil dan Bain terdiam.

“Sepatu saya, tentu lebih bersih daripada sepatu Kartono ...Pakde,” kata Pandu. Ia baru saja membuka plastik yang membungkus sepasang sepatunya. Kantong plastik hitam yang penuh lumpur.

Pakde tercekat.

“Ya, ya ... jauh lebih bersih, Pandu!”

“Jadi? Ah, Pakde seminggu ndak usah ngepel lantai ruang kelas lima. Biar Kartono saja yang ambil alih,” sahutnya seraya memandang ke arah Kartono.

Kartono menepuk jidat.

Pandu tertawa. Dan ia menyalami Pakde sebelum masuk ke ruang kelas. Karena Bu Tamita sudah berjalan dari arah Matahari Terbit. Di mana sinarnya mulai menggantikan gerimis pagi di SD Kompasiana.

***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun