***
Malam itu hujan turun deras. Kartono yang habis main video game, tersenyum. Membayangkan esok akan ke sekolah dengan sepatu yang lebih bersih daripada sepatu Pandu. Dan ia akan menang. Lalu bersama Bain dan Agil mengejek Pandu yang mengepel lantai ruang kelas. Mungkin juga semua teman-teman kelas lima. Aha!
Esoknya, gerimis masih turun. Kecil-kecil saja. Beberapa siswa SD Kompasiana bergegas. Meski ketika melewati lapangan sekolah, hati-hati. Karena tanah lapang itu sebagian becek. Mereka menghindari rumput yang tergenang air.
Kartono yang baru tiba di depan ruang kelas, memperlihatkan sepasang sepatunya kepada Pakde Penjaga Sekolah.
“Bersih, kan Pakde?” tanya Kartono.
Pakde hanya bisa menganguk-angguk.
“Ya, lumayan.”
Kartono tertawa.
“Kita tunggu Si Pandu yang sok jagoan!” kata Bain yang paling sering membela Kartono yang suka mentraktirnya di kantin.
Mereka pun menunggu. Pakde tampak ketar-ketir. Lima menit lagi, jam pelajaran dimulai. Dan ia harus menjaga pintu pagar halaman.