Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(LOMBAPK) Sepatu Kemenangan

2 Juni 2016   04:06 Diperbarui: 2 Juni 2016   04:19 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kartono makin ngakak.

“OK, OK bos. Tantanganmu kuladeni. Gimana aturannya. Apa taruhannya?”

Pandu bingung juga. Namun ketika saat itu melintas Pakde Penjaga Sekolah, ia punya gagasan aneh.

“Gini. Siapa yang datang sebelum jam pelajaran, dan sampai di depan kelas sepatunya paling bersih, dia yang menang. Sepatu tidak boleh ditenteng. Tetap dipakai.”

“Adiiil ...!” sahut Kartono sombong.

 “Dan yang kalah, ngepel lantai ruang kelas. Pakde biar ndak ngepel selama seminggu. Pakde, jadi jurinya.”

Kartono menjentikkan jari.

“OK. Aku terima tantangan ini. Saksikan besok, teman-teman. Dan selama seminggu ke depan, dia akan ngepel ruang kelas.”

Pakde setuju. Meskipun ia ketar-ketir. Ia tahu di mana rumah Kartono. Rumah Pandu, apalagi. Daerah yang lebih jauh dari sekolah dan kalau hujan, lumayan beceknya. Dengan mengambil jalan mana pun. Pandu sulit menang, pikirnya.

“Saya akan jadi juri yang fer ....,” kata Pakde.

Teng! Jam istirahat habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun